Sejumlah Sekolah di Amerika Awasi Aktivitas Online Anak
Cyberthreat.id – Agar aktivitas online para siswa terhindar dari hal-hal yang berbahaya, sejumlah sekolah di Negara Bagian Vermont, Amerika Serikat “terpaksa” mengawasi secara ketat.
Bahkan, mereka menyewat perusahaan swasta untuk memantau apa yang diunggah para siswa dan aktivitas browsing mereka.
Menurut sebuah laporan oleh platform jurnalisme investigasi VTDigger, ada lima sekolah menyewa Social Sentinel, perusahaan yang berpusat di Burlington, untuk melacak aktivitas online siswanya.
Social Sentinel menggunakan algoritma berbasis kata kunci dan pembelajaran mesin (machine learning) untuk memindai unggahan media sosial dalam wilayah geografis. Mereka akan mencari “kata kunci” yang ditetapkan untuk kata-kata yang dapat menunjukkan bahwa seorang siswa berisiko atau menimbulkan ancaman bagi orang lain.
Ketika kata tertentu ditemukan dan “bendera merah” aktif, artinya ada peringatan dikirim ke sekolah. Dengan biaya tambahan, Social Sentinel juga dapat memindai isi email siswa. Tujuannya untuk mencegah masalah seperti cyberbullying, melukai diri sendiri, dan bunuh diri remaja serta untuk mencegah penembakan massal atau kekerasan lainnya.
Delapan sekolah lain mengatakan kepada VTDigger juga memiliki kontrak dengan sejumlah vendor untuk memantau aktivitas layanan email yang disponsori sekolah. Khususnya, untuk kebiasaan browsing dan kata kunci yang bisa mengancam siswa. Perusahaan yang disewa untuk melakukan pemantauan, seperti Sistem Securly, Bark, dan Lightspeed.
Sekolah menengah di daerah Burlington juga menggunakan produk yang disebut “Admin” yang dibuat oleh GoGuardian. Admin adalah solusi penyaringan berlapis-lapis yang dilakukan oleh pembelajaran mesin tingkat lanjut, “Yang memungkinkan pejabat sekolah mengawasi apa yang siswa cari, tonton, dan baca saat menggunakan perangkat,” demikian seperti dikutip dari Infosecurity Magazine, Rabu (16 Oktober 2019).
Pendiri Social Sentinel Gary Margolis mengatakan: "Kami membangun teknologi yang benar-benar membantu mencegah hal-hal buruk terjadi, yaitu dengan memberikan informasi yang dapat memberikan konteks pada apa yang terjadi, dengan cara menghormati privasi,” kata dia.
“Dan, yang saya lakukan itu cuma dipertanyakan oleh Anda dan orang-orang di media tentang masalah privasi. Ini sangat membingungkan," kata dia kepada VTDigger
Brian Schaffer, kepala sekolah di SMA Lamoille Union, yang menjalin kontrak dengan Social Sentinel selama satu tahun pada 2015, mengatakan teknologi itu tidak berfungsi seperti yang diharapkan.
Menurut Schafffer, sebagian besar peringatan harian menandai unggahan yang tidak relevan, beberapa di antaranya ditulis oleh wisatawan Quebec yang menyombongkan diri untuk membeli bir Heady Topper saat berlibur di Vermont.
Pada awal tahun, Gubernur Vermont Phil Scott membentuk satgas untuk membantu mencegah terjadinya aksi penembakan di sekolah. Satgas itu merekomendasikan agar Vermont berinvestasi dalam perangkat lunak pemantauan untuk memindai unggahan media sosial di seluruh negara bagian. Satgas itu dibentuk setelah siswa SMA Fair Haven Union Jack Sawyer melakukan penembakan massal di sekolahnya pada Februari 2018.