Kepala BSSN Beri Rektor Unsyiah Roadmap Keamanan Siber RI

Kuliah umum Kepala BSSN di Unsyiah, Banda Aceh, Senin 7 Oktober 2019

Cyberthreat.id - Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian, memberikan Buku Roadmap BSSN 2019-2045 bertajuk "Mewujudkan Kedaulatan Siber Indonesia Berkelas Dunia" kepada Rektor Unsyiah.

Pemberian tersebut merupakan salah satu bentuk sosialisasi visi BSSN dalam menjaga dan mengembangkan keamanan ranah siber.

Sebelumnya kedua pihak telah menandatangani kerja sama terkait Peningkatan Penelitian dan Pengembangan Akademis dalam Mempersiapkan dan Meningkatkan SDM di Bidang Keamanan Siber dan Sandi di akhir tahun 2018.

"Indonesia harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Jangan sampai industri digital asing menguasai pasar Indonesia," kata Hinsa Siburian saat kuliah umum bertema “Peran Perguruan Tinggi dalam Cyber Security di Era Revolusi Industri 4.0” di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Banda Aceh, Senin (7 Oktober 2019).

Dalam paparannya, Kepala BSSN menjelaskan tentang perkembangan lingkungan strategis, dimana dunia kini diliputi konflik kepentingan dan perebutan potensi pasar dan sumber daya oleh berbagai negara maju beserta sekutunya.

Kondisi itu menimbulkan berbagai efek negatif di negara berkembang yang diperebutkan seperti Indonesia.

Negara maju, kata dia, tak segan mengunakan segala cara untuk menanamkan pengaruhnya di negara sasaran. Dilihat dari perkembangan industri pemenuhan kebutuhan hidup manusia, kini dunia memasuki Era Revolusi Industri 4.0 dimana mesin industri telah berpadu dengan teknologi otomatisasi menggunakan ranah siber.

Hinsa mengimbau kaum muda di Aceh, baik mahasiswa, pelajar, aparat sipil dan berbagai kalangan lainnya untuk segera terlibat langsung di dalam kemajuan teknologi khususnya ruang siber yang menjadi kunci masa depan. Ia juga menyinggung soal bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.

"Generasi milenial yang sekarang masih berada di bangku kuliah tidak perlu menunggu hingga lulus, sudah harus mulai memanfaatkan berbagai kemudahan yang ada mulai saat ini, untuk berlatih terjun langsung sekaligus berkontribusi dalam kancah e-commerce yang sekarang ini sedang berkembang," ujar Hinsa.

Rektor Unsyiah, Prof. Samsul Rizal, mengingatkan bahwa perkembangan teknologi telah mengubah pola komunikasi manusia. Ia mencontohkan efek media sosial yang kini dikuasai oleh pihak asing.

Artinya, kata dia, data-data pengguna dan banyak informasi berharga dimiliki oleh pihak luar tersebut. Tantangan ke depan adalah bagaimana Indonesia dapat bersaing dalam kemajuan teknologi, khususnya untuk menyongsong visi generasi emas Indonesia 2045.

"Generasi muda, khususnya mahasiswa untuk dapat bijak dalam menggunakan internet dan sosial media, karena kelak anak cucu kita akan dapat melihat melalui jejak-jejak digital mengenai siapa orang tuanya dahulu," kata Prof Samsul Rizal.