Lima Alasan Kenapa 5G Perlu Cybersecurity

Ilustrasi 5G

Cyberthreat.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah membentuk Gugus Tugas 5G (5G Task Force) awal Agustus lalu. Gugus Tugas ini bekerja untuk mencari tahu dan mengkaji model kemitraan (partnership) antara industri dan pemerintah dalam mempersiapkan implementasi teknologi 5G di Tanah Air.

Yang jelas aplikasi 5G di Indonesia tidak akan diterapkan dalam waktu dekat seperti Singapura yang sudah mulai menerapkan secara masif tahun 2021.

Indonesia harus mempersiapkan, tidak hanya alokasi spektrum/frekuensi, tapi juga mulai dari teknologi dasar seperti optical fiber dan kompetensi teknis pembangunan, hingga akses terhadap pelanggan.

Akan tetapi sangat sedikit yang membahas keamanan siber (cybersecurity) saat 5G nanti benar-benar diterapkan. Bahwa security akan menjadi faktor yang sangat penting di tengah koneksi 5G yang super cepat.

Bahkan untuk mendownload sebuah video dengan kualitas high defintion 
terjadi hanya dalam beberapa detik saja. Itu artinya perkembangan masif untuk ekonomi digital dan inklusi keuangan hingga seluruh pelosok muka bumi.

Berikut ini lima alasan kenapa Cybersecurity menjadi sangat penting di era 5G dan perkembangan teknologi seperti Big Data, AI, robotik, IoT hingga revolusi industri 4.0:

1. 5G membuat kehidupan manusia lebih mudah dan beragam.

5G membuat banyak aplikasi bisnis baru bisa diaktifkan seperti video kecepatan tinggi dan tanpa cela, self-driving car atau mobil yang bisa berjalan sendiri dengan koneksi infrastruktur cyber, smart manufaktur hingga smart city makin banyak.

Semua layanan itu memudahkan kehidupan seiring dengan ancaman yang risiko keamanan juga meningkat.

2. Teknologi ada di seluruh kehidupan.

5G akan memperkenalkan teknologi yang lebih maju. Semua jaringan akan berbasis IT dan perusahaan telekomunikasi, mau tidak mau, harus memperlihatkan kemampuan keamanan mereka. Artinya keamanan menjadi salah satu faktor dalam bisnis.

5G menimbulkan tantangan keamanan karena koneksi begitu cepat, koneksi begitu luas hingga ke lokasi terpencil.

3. Adanya perangkat yang masif dan besar-besaran:

Di dunia yang sepenuhnya terhubung, akan ada 100 miliar perangkat yang terhubung lintas negara dan tanpa batas. Industri akan berbeda jauh dari sekarang, dalam hal ini kemampuan pertahanan keamanan paling krusial sehingga risiko keamanan juga datang dalam bentuk beragam.

4. Evolusi jaringan:

5G secara teknis adalah evolusi 4G. Kedua teknologi akan hidup berdampingan untuk waktu yang lama. Salah satu akibatnya adalah keamanan juga harus berevolusi bersama dengan jaringan.

5. 5G menuntut kolaborasi semua multi stakeholder yang terlibat.

Pemerintah, organisasi industri, operator telekomunikasi, ekosistem dan aliansi industri hingga pengguna individu harus terlibat dalam keamanan.

Jika satu pihak saja ditinggalkan, maka risiko keamanan bisa menimpa semua pihak.

Pemerintah harus mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan industri. Pemerintah harus memimpin perumusan undang-undang dan peraturan di sektor-sektor kritis seperti transportasi, energi, dan air. Mendefinisikan dengan jelas tanggung jawab, menetapkan standar, dan memastikan eksekusi.