Diduga Pakai Akun Palsu, Aplikasi Kencan Match.com Digugat
Cyberthreat.id – Match Group, pemilik aplikasi perkencanan Match.com, Tinder, dan Hinge, digugat oleh pemerintah Amerika Serikat lantaran diduga melakukan penipuan.
Tuduhan utama Komisi Perdagangan Federal (FTC) AS adalah Match.com mengirimkan iklan “fake love interest ads” kepada pengguna sebagai daya tarik agar mereka mau membayar biaya bulanan.
“Match.com diduga menggunakan iklan yang menyesatkan untuk meyakinkan pengguna berlangganan layanan,” demikian seperti dikutip dari Vox.com.
Meski Match.com dapat digunakan secara gratis, hanya pengguna yang membayar dapat melihat siapa yang telah mengiriminya pesan setelah melihat profil mereka.
“Banyak tanggapan palsu berasal dari akun yang dicurigai curang dan dijalankan oleh scammers dan bot,” kata FTC seperti dikutip dari BBC yang diakses Senin (30 September 2019).
“Siapa pun yang telah berlangganan untuk menanggapi pesan "minat cinta" (love interest), ternyata malah menghadapi "scammer” yang berada di seberang percakapan", FTC menambahkan.
Menurut FTC, pengguna Match.com gratis dikirim email otomatis setiap kali akun "Liked” disukai atau mengirim pesan kepada mereka. Email itu “menggoda” pengguna untuk berlangganan agar bisa melihat identitas pengirim, ternyata beberapa pengguna akan menemukan pesan dari akun profil palsu atau profil yang ditandai "tidak tersedia."
“Profil yang ‘tidak tersedia’ itu dapat berarti bahwa pengguna telah meninggalkan layanan atau bahwa Match.com telah menonaktifkan akun untuk aktivitas penipuan,” menurut FTC seperti dikutip dari Vox.com.
FTC mengatakan antara Juni 2016 dan Mei 2018 ada sekitar 500.000 pengguna membeli langganan Match.com dalam waktu 24 jam setelah menerima pesan palsu.
"Kami percaya bahwa Match.com menghubungkan orang-orang untuk membayar langganan melalui pesan penipuan," kata Andrew Smith, Direktur Biro Perlindungan Konsumen FTC.
"Layanan kencan online seharusnya tidak menggunakan penipuan asmara sebagai cara untuk menggaet pelanggana."
Dalam pernyataan di situs webnya, perusahaan mengatakan FTC terlalu melebih-lebihkan. Match Inc mengatakan telah mengembangkan teknologi yang memblokir 96 persen akun palsu atau bot dalam 24 jam.
“Kami telah mengembangkan alat-alat industri terkemuka dan AI yang memblokir 96 persen bot dan akun palsu dari situs kami dalam 24 jami. Tanpa henti kami berupaya membersihkan situs kami dari akun berbahaya ini,” ujar perusahaan.
“FTC telah salah mengartikan email internal dan mengandalkan data tak valid untuk membuat klaim keterlaluan dan kami bermaksud untuk membela diri dengan penuh semangat terhadap klaim-klaim tersebut di pengadilan."
“Penipuan tidak pernah baik untuk bisnis, itulah sebabnya kami menghabiskan begitu banyak waktu, uang, dan modal emosional untuk melawannya. Tujuan kami adalah untuk menghilangkan penipuan (spam, bot, dan pelanggar ketentuan penggunaan lainnya) dari situs kami. Titik.”
"Masalah-masalah yang menjadi fokus FTC telah ditindaklanjuti atau dihilangkan secara permanen oleh Match. Kami meyakini tuduhan FTC tidak berdasar dan kami berharap dapat membuktikannya di pengadilan,” kata perusahaan.