Pemilihan Miss Internet Memasuki Tahap Karantina
Jakarta, Cyberthreat.id – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) kembali mengadakan ajang Miss Internet Indonesia 2019.
Ketua umum APJII, Jamalul Izza mengutarakan, Miss Internet Indonesia bukanlah sekadar kontes kecantikan biasa, tetapi gerakan yang digagas untuk memberikan literasi digital kepada masyarakat.
“Mereka tidak hanya cantik, mereka harus cerdas, up-to-date mengenai teknologi, dan pastinya memiliki public speaking yang bagus,” ujar Jamal di Jakarta, Kamis (19 Agustus 2019).
Direktur Layanan Telekomunikasi dan Informasi untuk Masyarakat dan Pemerintah BAKTI Kementrian Kominfo, Danny Januar Ismawan, menyambut baik penyelenggaraan Miss Internet Indonesia 2019.
Menurut dia, kehadiran Miss Internet Indonesia akan sangat membantu untuk mengampayekan internet sehat kepada masyarakat.
"Setelah kita hadirkan infrastruktur telekomunikasi yang harus kita pikirkan juga adalah bagaimana mengedukasi masyarakat,” kata dia.
Dalam menggelar Miss Internet Indonesia 2019, APJII bekerja sama dengan Sobat Cyber Indonesia (SCI) dalam pelaksanaan audisi Miss Internet Indonesia 2019.
Ketua Umum SCI Virna Lime mengatakan pemilihan Miss Internet Indonesia sudah dimulai sejak 1 Juli 2019 secara online melalui www.missinternet.id. Kemudian, seleksi dilakukan dalam tiga tahap yakni secara administrasi, konten kreatif, dan seleksi wawancara.
"Hasilnya terpilih 20 orang finalis yang dikarantina dan grand final MII 2019 di Jakarta," ujar dia.
Virna menambahkan periode karantina dilaksanakan pada 22 – 26 September 2019, dengan mengundang para pembicara lintas sektor untuk memberikan pelatihan dan juga wawasan kepada para finalis.
“Sobat Cyber Indonesia (SCI) dan APJII fokus dalam melakukan gerakan Miss Internet Indonesia ini untuk membuat internet dan konten-konten di internet yang positif dan juga akan berusaha menindatkan penetrasi internet di seluruh Indonesia,” ujar Virna.