FBI Bekuk 281 Orang dari Kejahatan Email Spoofing, Apa Itu?
Washington, Cyberthreat.id - FBI menjadi koordinator dalam penggerebekan terhadap sekelompok orang yang diduga mencuri jutaan poundsterling dengan korban sejumlah perusahaan dan individu.
Pelacakan dan pengintaian dilakukan selama beberapa bulan membuahkan hasil dengan penangkapan terhadap 281 orang dari 10 negara yang diduga melakukan penipuan transfer uang dalam skala besar.
BBC melaporkan, penipuan dilakukan dengan cara email spoofing. Adalah sebuah cara memalsukan email sehingga si penerima percaya bahwa email yang dikirim/diterima benar-benar dari orang/perusahaan yang dimaksud.
Padahal email tersebut berasal dari si penipu yang meminta transfer sejumlah uang untuk kepentingan bisnis. Pesan email spoof membuat permintaan transfer uang tampaknya berasal dari bos atau staf senior lainnya.
FBI menyita uang tunai sebanyak 3,7 juta poundsterling di lokasi penggerebekan yang masih dirahasiakan. Bukti-bukti menunjukkan bahwa kejahatan terkoordinasi ini masih memiliki sekitar 11 juta poundsterling uang hasil penipuan.
Operation Rewired, sebuah kampanye global yang fokus di masalah ini mengatakan, dalam empat bulan terakhir penggerebekan terkait kasus serupa terjadi di beberapa negara.
Mulai dari AS, Inggris, Nigeria, Turki, Ghana, Prancis, Italia, Jepang, Kenya, dan Malaysia. Yang paling mengejutkan, sekitar 167 orang yang ditangkap berasal dari Nigeria.
Ibrahim Magu, Ketua Komisi Kejahatan Ekonomi dan Keuangan Nigeria, mengatakan kepada situs berita TodayNG bahwa email spoofing dilakukan sekelompok orang yang memiliki kemampuan teknologi advanced disebut Yahoo boys.
Di Nigeria, pihak keamanan menggerebek para pelaku dengan barang bukti uang tunai serta barang mewah seperti mobil dan tanah di Lagos dan Abuja.
"FBI meminta perusahaan agar berhati-hati. Siapa pun yang menangani permintaan pengiriman uang, terutama melalui email agar meluangkan waktu lebih banyak untuk memverifikasi identitas pengirim dan memastikan permintaan tersebut asli," kata Magu dilansir BBC, Jumat (13 September 2019).
Email spoofing dikenal juga dengan Business Email Compromise (BEC) yang telah menyebabkan kerugian lebih dari 26 miliar USD secara global sejak tahun 2016. Data ini berasal dari Pusat Pengaduan Kejahatan Internet FBI.
"Melalui Operation Rewired, kami mengirimkan pesan yang jelas kepada para penjahat yang mengatur skema BEC ini, Kami akan terus mengejar Anda, di mana pun Anda berada," kata direktur FBI, Christopher Wray.