SURVEI SIBERKREASI
Mayoritas Remaja Indonesia Belajar Digital Secara Autodidak
Jakarta, Cyberthreat.id – Berdasarkan survei tim Siberkreasi terhadap 2.000 remaja di Indonesia, mayoritas dari mereka menguasai literasi digital secara autodidak.
Survei tersebut mengambil responden kalangan remaja di empat kota, yaitu Bandung, Denpasar, Surabaya, dan Pontianak. Remaja di Bandung menempati posisi tertinggi dalam hal indeks literasi digital secara autodidak dengan skor 74,6 persen. Di urutan berikutnya, Pontinak 72 persen, Denpasar 62 persen, dan Surabaya 57 persen.
“Mayoritas responden mempelajari digital secara autodidak. Lalu, keluarga berada di posisi kedua sebagai sumber pengetahuan, sisanya mempelajari melalui teman dan sekolah,” ujar Ketua Umum Gerakan Nasional Literasi Digital (GLND) Siberkreasi Deddy Permadi di Jakarta, Senin (1/4/2019).
Sekadar diketahui, Siberkreasi adalah gerakan nasional literasi digital yang dibentuk oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Siberkreasi bertujuan untuk menanggulangi ancaman konten negatif melalui internet seperti hoaks, cyberbullying, dan online radicalism.
Demi meningkatkan literasi digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika bakal menggandeng para operator seluler. “Karena mereka punya data pelanggan,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di Jakarta, Senin, (1/4/2019).
Menurut Rudiantara, kerja sama literasi digital dengan menggandeng operator seluler, paling memungkinan dengan cara SMS blast. Setelah menerima SMS, penerima akan diberi tautan ke sebuah situs web untuk belajar tentang literasi digital. Namun, pihaknya masih memikirkan biaya internet untuk mengakses ke situs web yang diminta. “Jadi, ini harus ada mekanismenya,” tutur Rudiantara.
Selama ini, kata dia, pendekatan literasi digital dilakukan melalui komunitas, sekolah, Relawan TIK, dan Siberkreasi. Menurut dia, pendekatan komunitas memang dirasa paling efektif, tapi membutuhkan tenaga yang banyak.