Uang Ludes di ATM, Jurnalis Kecopetan di Pemakaman Habibie
Jakarta, Cyberthreat.id - Syah Deva Ammurabi, reporter Gatra yang kecopetan saat meliput upacara pemakamannya Presiden RI ketiga BJ Habibie, melaporkan kasus yang dialaminya ke Polda Metro Jaya, Jumat (13 September 2019).
Deva menuturkan saat ini uang yang tersisa di ATM-nya berkurang drastis setelah musibah kecopetan tersebut. Dalam laporannya, ia menyebutkan ada lima transaksi online di akun bank miliknya yang terjadi dalam waktu 38 menit pada hari kecopetan, Kamis (12 September 2019) pukul 16.00 hingga 17.00 WIB.
Deva langsung syok saat mengakses mobile banking karena saldo berkurang banyak meskipun ia belum sempat melakukan blokir. Jumlah saldo yang tersisa kini hanya sekitar Rp 2 juta, dari saldo awal yang lebih dari Rp 14 juta.
Padahal Deva tidak pernah memberikan pin ATM atau informasi rahasia ke pihak lain. Di dalam dompet yang hilang terdapat uang seratus ribu, ATM, KTP, STNK, SIM dan lainnya.
"Tentu saja saya enggak pernah kasih pin ke ATM ke orang lain, tapi anehnya kenapa itu transaksi bisa terjadi," kata Deva kepada Cyberthreat.id, Jumat (13 September 2019).
Deva mencoba untuk menduga-duga bagaimana bisa kecolongan informasi yang sangat rahasia. Ia sampai pada kesimpulan mungkin saja si pelaku mengutak atik data yang ada di KTP-el sehingga bisa membongkar informasi lainnya termasuk informasi di medsos yang menggunakan nama asli.
"Mungkin bisa jadi seperti itu, tapi memang ini masih dugaan saya. Saya berharap pelaku bisa di lacak keberadaannya sehingga uang bisa kembali," ujarnya.
Ada lagi dugaan lain yakni skimming yang dilakukan melalui internet banking. Meskipun untuk kejahatan ini biasanya dilakukan oleh sindikat internasional yang memiliki kemampuan IT level tinggi.
Deva mengatakan dirinya akan menerima kabar dari penyidik dalam satu atau dua pekan ke depan. Polda, kata dia, menggunakan dugaan Pencurian dengan Pemberatan sesuai Pasal 363 KUHP.
"Tanda bukti laporannya sudah keluar," ujarnya.