Kominfo: Pak Habibie Adalah Bapak Teknologi Indonesia
Jakarta, Cyberthreat.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI menyebut BJ Habibie sebagai Bapak Teknologi Indonesia dalam ucapan duka cita atas berpulangnya Presiden ke-3 Republik Indonesia tersebut.
"Bagi keluarga besar Kementerian Kominfo, Pak Habibie adalah tokoh panutan di bidang teknologi. Beliau adalah Bapak Teknologi Indonesia," tulis Kominfo dalam keterangan tertulisnya.
Tahun 1980-an, Menristek BJ Habibie memimpin PT Dirgantara Indonesia (PTDI) yang memiliki divisi perancangan dan pembangan satelit buatan Indonesia.
Habibie membangun fasilitas pengembangan satelit hingga menyekolahkan puluhan putra-putri terbaik Indonesia ke luar negeri untuk belajar teknologi satelit.
"Saat ini Kementerian Kominfo pun akan membangun Satelit Multifungsi Satria, sebuah semangat yang kami pelajari dari Bapak Habibie untuk terus berinovasi memberikan yang terbaik bagi bumi pertiwi," tulis Kominfo
Di bidang media, Kominfo mengatakan Habibie sebagai Presiden yang menginisiasi Kebebasan Pers di Tanah Air melalui UU No 40 Tahun 1999. Di era Habibie pula SIUPP yang menjadi momok bagi pers di era orde baru ditiadakan.
"Terima kasih Prof Habibie atas semua langkah-langkah Bapak untuk negari tercinta Indonesia. Kami, keluarga Kominfo memandang bahwa Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) serta amal Bapak Habibie tak terputus oleh apa pun, tidak juga oleh kematian," tulis Kominfo.
"Penghormatan tertinggi kami untuk Bapak. Kami lanjutkan perjuangan Bapak Habibie atas ilmu, pengetahuan, teknologi, dan kearifan serta inovasi untuk kemajuan bangsa ini menuju Indonesia maju," tulis Kominfo seperti dikutip dari Antaranews.com.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara juga menyampaikan duka cita atas berpulangnya Habibie.
"Innalillahi wainnailaihi rojiun. Semoga almarhum Bp BJ Habibie, Presiden ke-3 RI, husnul khotimah," cuitnya dalam akun twitter @rudiantara_id, Rabu (11/09/2019).
Menurut Rudiantara, Indonesia kehilangan seorang putra terbaik dengan prestasi yang diakui dunia dalam bidang teknologi, "Bangsa Indonesia kehilangan seorang putra terbaiknya, cendekiawan dan pemimpin, penuh teladan, jasa, dan prestasi yang diakui dunia," tulisnya.
Menteri Rudiantara mengajak seluruh warganet untuk mendoakan almarhum BJ Habibie dengan membacakan surat Al Fatihah. "Kita bacakan Al Fatihah bagi almarhum," tulisnya.
Bacharuddin Jusuf Habibie, pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 itu meninggal di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, pada Rabu (11 September 2019) pukul 18.05. Kabar meninggalnya BJ Habibie ini pun langsung menjadi topik utama di Twitter.
Lulusan studi teknik penerbangan, spesialisasi konstruksi pesawat terbang, di RWTH Aachen, Jerman Barat itu pernah bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm, sebuah perusahaan penerbangan yang berpusat di Hamburg, Jerman. Tahun 1973, Habibie kembali ke Indonesia atas permintaan mantan Presiden Soeharto, kemudian menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi sejak tahun 1978 sampai Maret 1998.
Ketika menjabat Menristek, salah satu gebrakannya adalah "Visi Indonesia" yang bertumpu pada riset dan teknologi, khususnya pula dalam industri strategis yang dikelola oleh PT. IPTN, PINDAD, dan PT. PAL. Targetnya, ketika itu, Indonesia sebagai negara agraris dapat melompat langsung menjadi negara Industri dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Puncak karier Habibie berlangsung pada tahun 1998, ketika diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia (21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999). Dibawah kepemimpinannya, transisi reformasi Indonesia berjalan dengan baik yang ditandai tumbuhnya demokrasi di Indonesia.