Bocah Nigeria Buktikan Bakat Coding Diasah Sejak Dini

Basil Okpara (kiri) saat mengikuti Bootcamp yang diadakan Codefest International | Foto: Instagram

Lagos, Cyberthreat.id - Basil Okpara mencuri perhatian kala sejumlah media internasional mengabarkan kemampuannya menghasilkan lebih dari 30 aplikasi game mobile awal Agustus 2019. Masih berusia 9 tahun, bakat Basil cepat diterjemahkan sang ayah, Basil Okpara Senior, yang lebih dulu membelikannya laptop.

Awalnya, Basil Junior selalu menghabiskan waktu untuk bermain game di laptop sehingga ayahnya kesal dan mengatakan;

"Kamu selalu bermain game, tidak bisakah kamu berpikir untuk membuat game sendiri sehingga orang lain dapat memainkan game milikmu," kata Basil Senior dilansir Al Jazeera, Sabtu (7 September 2019).

Ketika itu Basil mengucapkan 'sumpah serapah' dalam keadaan marah kepada sang anak. Ia bahkan tidak menyadari bahwa Basil Junior ternyata menganggapnya serius. Dari situlah cerita ini dimulai.

"Saat itu saya senang sekali bahwa kemarahan itu ternyata membuat saya menyadari Basil punya bakat. Saya langsung mengirimnya ke Bootcamp," ujarnya.

Maret 2019, Codefest International berupaya mencari mutiara coding di Afrika dengan menggelar Bootcamp. Basil Junior, sebagaimana anak seumurannya, belum paham makna dan arti skill-nya termasuk saat mengikuti Bootcamp. Yang ia tahu coding seperti permainan dan ia sangat menikmatinya.

"Kalau sudah besar nanti saya ingin bikin robot, bikin sepeda yang bisa jalan dan terbang hingga menyelam," kata Basil Junior.

Di arena Bootcamp, Basil Junior mampu membuat game dengan bantuan aplikasi pemrograman gratis Scratch 2 yang memungkinkan pengguna untuk membuat game, animasi dan cerita online atau offline. Mungkin karena bakat, Basil hanya butuh waktu 30 menit untuk membuat sebuah game seluler.

Tahun 2014, saat Basil Junior berusia empat tahun, ia dibelikan sang ayah sebuah tablet. Dia sering bermain Candy Crush dan Temple Run. Siapa yang bisa menyangka pada Agustus 2019 Basil Junior ternyata sudah punya game aplikasi yang dikembangkannya sendiri tersedia di Google Play Store yaitu Frog Attack.

Basil tentu punya mimpi untuk mengikuti jejak remaja Nigeria, Oyindamola Olagunju, yang baru-baru ini lulus dari University of Bedfordshire, Luton, Inggris. Oyindamola (18 tahun) lulus dengan nilai tertinggi dalam dua mata kuliah gabungan, ilmu komputer dan robotika.

Ibunya dengan penuh kebanggaan mengatakan ia berupaya menyalurkan bakat sang anak sejak dini sehingga usahanya itu tidak sia-sia di kemudian hari.