Dikritik Jiplak Logo, Weibo Tarik Aplikasi Oasis dari Pasar

Aplikasi Oasis | Foto: wwd.com

Beijing, Cyberthreat.id – Baru tiga hari dirilis, Oasis, aplikasi berbagi foto dan video milik Weibo Corp pun diturunkan karena dikritik publik atas tindakan plagiarisme logo.

Aplikasi Oasis mirip sekali dengan Instagram milik Facebook. Sekadar diketahui, di China aplikasi Instagram  diblokir.

Weibo, situs web microblogging Cina, meminta maaf atas kejadian tersebut dan akan melakukan pemeriksaan internal, demikian seperti dikutip dari Reuters, Kamis (5 September 2019).

Weibo, diluncurkan oleh Sina Corp pada 2009, adalah salah satu perusahaan jejaring sosial paling mapan di China, di samping perusahaan-perusahaan seperti Tencent Holdings Ltd.

Kini mereka sedang mencari cara baru untuk tumbuh dalam menghadapi persaingan dari para startup, seperti aplikasi video pendek Douyin dan Kuaishou.

Perusahaan, yang didukung oleh Alibaba Group Holding Ltd, itu meluncurkan aplikasi Oasis pada 2 September lalu yang antarmuka mirip dengan Instagram. Pengguna Oasis, seperti halnya di Instagram, memungkinkan untuk menelusuri, berbagi, dan mengedit foto dan video melalui aplikasi.

Pada 4 September, Oasis sempat berada di peringkat sebagai salah satu aplikasi gratis teratas di App Store China. Namun, Weibo kemudian menurunkan aplikasi (offline) setelah perusahaan mengatakan logo itu hampir identik dengan yang dirancang oleh font studio Korea Selatan untuk Ulju Mountain Film Festival pada 2015.

"Kami meminta maaf kepada desainer dan juga kepada teman-teman kami yang peduli pada kami!" kata perusahaan dalam sebuah unggahan di Weibo.

"Kami berterima kasih kepada pengguna [...] Kami telah memulai inspeksi internal dari proses desain kami dan menghubungi perancang untuk menyelesaikan masalah hak cipta," kata perusahaan.

Seorang pejabat font studio mengatakan telah menerima email dan permintaan maaf dari Weibo pada 5 September.

"Mereka juga mengatakan penyelidikan internal sedang berlangsung," kata pejabat itu, yang meminta namanya tidak disebutkan kepada Reuters. "Kami sedang memantau situasi."

Oasis mengatakan akan meluncurkan kembali aplikasi segera.