Startup Ini Rilis Chip Komputer Terbesar di Dunia
Cyberthreat.id – Sebuah startup asal California, Amerika Serikat baru saja meluncurkan sebuah chip komputer yang diklaim terbesar di dunia. The Wafer Scale Engine, begitu namanya, yang dirancang oleh Cerebras Systems. Ukurannya sedikit lebih besar dari iPad standar.
Cerebras mengatakan chip tunggal itu dapat menggerakkan sistem kecerdasan buatan kompleks (AI) dalam segala hal mulai dari mobil tanpa pengemudi hingga perangkat lunak pengawasan (surveillance software)
Selama bertahun-tahun chip komputer umumnya dibuat lebih kecil dan lebih cepat. Unit CPU komputer paling kuat, misalnya, memiliki sekitar 30 inti prosesor–masing-masing mampu menangani bekerja secara bersamaan.
Sementara, unit pemrosesan grafik (GPU) cenderung memiliki lebih banyak inti meski lebih kecil. GPU paling kuat memiliki 5.000 inti prosesor.
Namun, chip Cerebras memiliki 400.000 inti prosesor, semuanya terhubung satu sama lain melalui koneksi bandwidth tinggi.
Perusahaan mengatakan, temuannya ini bisa menangani tantangan pembelajaran mesin yang kompleks dengan lebih sedikit hambatan (lag) dan kebutuhan daya yang lebih rendah.
Cerebras mengklaim chip-nya akan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memproses beberapa data kompleks.
Foto-foto: Cerebras Systems
Pendiri dan kepala eksekutif Cerebras System, Andrew Feldman, mengatakan perusahaan telah mengatasi tantangan teknis yang telah berlangsung puluhan tahun yang memiliki ukuran chip terbatas.
Cerebras telah mulai mengirim perangkat keras ke sejumlah kecil pelanggan. Belum mengungkapkan berapa biaya chip.
Sementara itu, Dr Ian Cutress, editor senior di situs berita AnandTech, mengatakan salah satu kelebihan chip komputer yang lebih kecil karena menggunakan daya yang jauh lebih sedikit dan lebih mudah," jelasnya kepada BBC, yang diakses Selasa (20 Agustus 2019).
"Ketika Anda mulai berurusan dengan chip yang lebih besar seperti ini, perusahaan memerlukan infrastruktur khusus untuk mendukung mereka, yang akan membatasi siapa yang dapat menggunakannya secara praktis,” kata dia.
"Itu sebabnya (chip) tersebut cocoknya untuk pengembangan kecerdasan buatan karena, di situlah uang besar diinvestasikan saat ini."
Cerebras bukanlah perusahaan pertama yang mengembangkan chip untuk menyalakan sistem AI.
Pada 2016, Google mengembangkan chip TPU (tensor processing unit) untuk memperkuat perangkat lunak termasuk aplikasi terjemahan bahasanya.Namun, Google telah menjual teknologi tersebut kepada pihak ketiga.
Tahun berikutnya, Huawei China juga mengumumkan bahwa chip ponsep pintar Kirin telah memperoleh NPU (unit pemrosesan saraf) untuk membantu mempercepat perhitungan perkalian matriks–sejenis matematika yang biasanya terlibat dalam tugas AI.
Tetapi, tidak semua upaya itu berhasil.
Pada awal 1980-an, perusahaan AS Trilogy menerima pendanaan ratusan juta dolar untuk membuat chip super-nya sendiri. Namun, prosesor menjadi terlalu panas dalam pengujian dan kurang kuat dari yang diperkirakan semula. Akhirnya, karena faktor tantangan teknis, perusahaan menyerah pada lima tahun kemudian.