Menteri Susi: Saya Butuh Aplikasi Transparansi, Ada Enggak?
Jakarta, Cyberthreat.id - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, menyebut Indonesia harus mengembangkan teknologi yang bisa membuat terjadinya transparansi dalam anggaran. Menurut dia, banyak terjadi inefisiensi dalam anggaran yang jumlahnya mencapai triliunan.
"Manipulatif dan korupsi? We have to fight it ya. Bisa enggak? Kita punya aplikasi untuk melawan semuanya (manipulasi dan korupsi) dan membuat semuanya transparan. Paling tidak, kepala saya tidak pusing gitu lho," kata Susi saat menjadi narasumber Gerakan 1000 Startup Digital di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (18 Agustus 2019).
Di bidang kelautan dan perikanan, kata Susi, inefisiensi kerap terjadi sehingga ia melakukan monitoring menggunakan teknologi. Selain berupaya memonitor anggaran dan efisiensinya, Susi juga memerintahkan jajarannya untuk meningkatkan monitoring kapal laut, perangkat di laut, kapal nelayan asing dan sebagainya.
Susi juga menceritakan pengalamannya saat menjadi CEO Susi Air yang bergerak di bidang penerbangan. Dulu, kata dia, seorang CEO Susi Air bisa mengetahui pesawatnya terbang kemana, kecepatannya berapa, dimana saja pesawat tersebut hingga kondisi teknisnya bagaimana.
"Nah, semua itu kan bisa dilakukan dengan digital dan teknologi. Sekarang di Kementerian KKP saya kesulitan dalam memantau kapal karena teknologinya belum banyak," ujar dia.
Menteri Terpopuler di Twitter
Riset terbaru Indonesia Indicator (I2) yang dilakukan selama 1 Januari hingga 25 Juli 2019 menyatakan Susi paling banyak disukai dan paling dikenal di media sosial terutama Twitter.
Hampir tiga juta percakapan mengiringi setiap kegiatan atau pun momentum yang melibatkan Susi dan jabatannya sebagai menteri. Ia lantas bercerita saat postingannya di Instagram dikomentari usai menghadiri Upacara 17 Agustus 2019 di Istana Negara.
"Saya itu kan foto bersama lalu di upload kan. Malah saya dibilang tukang pukul dan saya enggak tahu kenapa ya," ujarnya mengundang tawa hadirin.
Di Twitter akun Susi Pudjiastuti sudah memiliki sekitar 1 juta follower sementara di Instagram ia memiliki pengikut 2,6 juta.
"Pada intinya kita hidup di zaman serba teknologi ya. Jadi, kita jangan sampai ketinggalan karena teknologi ini solusi. Makanya, kemaren saya itu di KKP minta PNS yang masuk itu selain hasil tesnya bagus dan layak, harus aware komputer," ujarnya.