Apple Meradang Startup Ini Jual Virtual iOS ke Hacker
Palm Beach, Cyberthreat.id – Apple Inc. menuding startup Corellium LLC, perusahaan perangkat lunak, secara ilegal menjual salinan virtual dari sistem operasi iPhone dan iPad dengan kedok membantu menemukan kelemahan keamanan (bug).
Dalam gugatan pelanggaran hak cipta yang diajukan Kamis (15 Agustus 2019) di West Palm Beach, Florida, Apple mengatakan Corellium telah menyalin sistem operasi, antarmuka pengguna grafis, dan aspek lain dari perangkat tanpa izin.
Apple meminta agar hakim federal untuk menghentikan pelanggaran tersebut, demikian seperti dilaporkan Bloomberg, yang diakses Minggu (18 Agustus 2019).
Kasusnya telah masuk di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Selatan Florida (West Palm Beach).
Selain itu, Apple juga menginginkan perintah pengadilan yang memaksa Corellium untuk memberi tahu pelanggannya bahwa mereka melanggar hak Apple, perusakan produk apa pun yang menggunakan hak cipta Apple, dan kompensasi uang tunai.
Selama lebih dari setahun, Corellium telah menawarkan para peretas (hacker) sebuah iPhone virtual. Anda bisa memakai iPhone virtual di komputer Anda, mengubah model atau versi iOS melalui tab menu sederhana.
Apple menuduh bahwa replika iPhone virtual Corellium melanggar hak cipta perusahaan atas iOS dan teknologi terkait lainnya.
"Tujuan dari gugatan ini bukan untuk membebani penelitian keamanan dengan niat baik, tetapi untuk mengakhiri komersialisasi Corellium yang melanggar hukum atas karya berhak cipta Apple yang berharga," tutur Apple dalam keluhan awalnya seperti dikutip dari The Verge.
Menurut laporan tahun lalu dari Motherboard dan Forbes, iPhone virtual Corellium terutama digunakan oleh para peneliti yang mencari kerentanan di iOS dan iPhone itu sendiri, yang sering dijual kepada pihak ketiga yang mengeksploitasi daripada melaporkan ke Apple.
Atas gugatan itu, Corellium diberi kesempatan untuk menanggapi dalam waktu 21 hari sejak masuknya gugatan.
Bug Bounty
Apple mengatakan, sangat mendukung "penelitian keamanan dengan itikad baik," dan menawarkan US$ 1 juta (Rp 14,22 miliar) dalam program bug bounty bagi siapa saja yang menemukan kekurangan dalam sistemnya. Apple juga memberikan versi khusus iPhone untuk para peneliti "yang sah".
Namun, Corellium dinilai Apple telah melangkah lebih jauh dari ketentuan tersebut.
"Bukannya membantu memperbaiki kerentanan, Corellium justru mendorong para penggunanya untuk menjual informasi apa pun yang ditemukan di pasar terbuka kepada penawar tertinggi," keluh Apple.
Corellium membuat salinan Apple iOS dan mengatakan bahwa itu semua untuk membantu peretas white-hat menemukan kelemahan keamanan.
Langkah Corellium ini tidak konsisten dengan pernyataan perusahaan di situs webnya pada 4 Juli lalu. Perusahaan mengatakan “menghormati hak kekayaan intelektual orang lain dan mengharapkan penggunanya melakukan hal yang sama.”
Bloomberg belum bisa mendapatkan konfirmasi atas hal ini kepada Corellium.
"Tidak ada dasar bagi Corellium untuk menjual produk yang memungkinkan penciptaan replika perangkat Apple ..."
Apple mengatakan "cukup sudah cukup" ketika datang ke Corellium yang mengiklankan produknya.
"Corellium secara sembarangan memasarkan Produk Apple Corellium kepada pelanggan mana pun, termasuk pemerintah asing dan perusahaan komersial," kata Apple.
"Corellium tidak secara selektif membatasi pelanggannya hanya untuk mereka yang memiliki tujuan sosial yang bermanfaat."