Bobol Cryptocurrency, Hacker ini Minta Tebusan US$ 3,5 Juta

Binance | Foto : Steemitt

Valletta, Cyberthreat.id -Binance cryptocurrency exchange yang berbasis di Malta, dilaporkan telah menjadi korban permintaan tebusan dari scammer yang mengklaim telah meretas data KYC (Know Your Customer) dari ribuan pelanggannya.

Peretas yang tak dikenal tersebut, mengancam akan merilis informasi KYC dari 10.000 pengguna jika perusahaan tidak membayar 300 Bitcoin, atau sekitar  US$ 3,5 juta.

Meskipun keaslian hacker tersebut belum dikonfirmasi, beberapa foto individu yang memegang kartu identitas mereka, seperti paspor dan ID pemilih, telah beredar di berbagai saluran online.

Dikutip dari The Hacker News, Sabtu (10 Agustus 2019), menanggapi insiden tersebut, pihak Binance langsung merilis pernyataan resmi yang mengkonfirmasi bahwa, ada peretas tak dikenal yang telah mengancam dan meminta tebusan.

“Seseorang yang tidak dikenal telah mengancam dan melecehkan kami, menuntut 300 Bitcoin dengan imbalan menahan 10.000 foto yang memiliki kemiripan dengan data KYC Binance,” tulis Pihak Binance.

Binance mengatakan, perusahaan masih menyelidiki keabsahan dari gambar-gambar itu, dan telah menolak untuk membayar uang tebusan.

Tetapi, akibatnya, pihak yang tak dikenal di balik permintaan itu, mulai mendistribusikan data secara online dan ke outlet media.

“Sepertinya penyerang telah menciptakan grup Telegram, yang telah menarik lebih dari 10.000 orang, dan membagikan lebih dari 400 gambar orang yang memegang paspor dan dokumen identitas dari Perancis, Turki, Amerika Serikat, Jepang, Rusia, dan negara-negara lain di dunia,” demikian pernyataan Binance.

Namun, menurut Binance, gambar yang diposting ke grup Telegram penyerang tidak memiliki tanda air digital yang digunakan pertukaran untuk informasi internal, sehingga, pihaknya meragukan keasliannya.

"Saat ini, kami sedang menyelidiki dengan vendor pihak ketiga untuk informasi lebih lanjut. Kami terus menyelidiki dan akan memberi Anda informasi," tambah perusahaan.

"Lembaga penegak hukum yang relevan telah dihubungi, dan kami akan bekerja sama dengan mereka untuk mengejar orang ini."

Selain itu, Binance juga menawarkan hadiah 25 bitcoin atau sekitar US$ 290.000 kepada siapa saja yang  bisa memberikan informasi terkait dengan identitas pemeras.

CEO Binance Changpeng Zhao juga telah mengeluarkan pernyataan di Twitter yang mendesak pengguna untuk tidak membocorkan KYC pengguna, yang menimbulkan ketakutan, ketidakpastian, serta keraguan pengguna.