APJII Ingatkan Kualitas SDM Indonesia Menuju Industri 4.0
Jakarta, Cyberthreat.id - Sumber daya manusia (SDM) mutlak dipersiapkan untuk menghadapi era industri 4.0. Sebab, mau tidak mau, kesiapan SDM merupakan hal yang paling mendasar menghadapi perubahan zaman.
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Jamalul Izza, mengatakan SDM di Indonesia masih kurang persiapan menghadapi era revolusi industri 4.0.
"Bicara industri ini, kita (SDM) belum siap," kata Jamalul saat diskusi tentang era industri 4.0 di Jakarta, Sabtu (3 Agustus 2019).
Ketidaksiapan SDM dalam menyambut industri 4.0 lebih kepada pemerataan keterampilan di seluruh daerah di Indonesia. Lain cerita jika SDM yang berada di kota-kota besar. Menurut Jamalul SDM di kota-kota besar sudah siap lantaran fasilitas pendukungnya ada.
"Ini kan bicara soal Industri 4.0 ya. Bukan hanya SDM yang ada di kota besar saja. Penting juga memperhatikan SDM-SDM yang berada di daerah," ujarnya.
APJII, kata dia, berkontribusi menyiapkan SDM yang agar lebih siap menghadapi industri 4.0. Misalnya rutin menggelar pelatihan bagi siswa SMK. Pelatihan yang digelar pun bersertifikasi di 13 kepengurusan wilayah APJJI di Tanah Air.
"Ini penting karena sekarang zamannya sudah perlu sertifikasi saat akan menghadapi dunia kerja."
"Apalagi adanya MEA yang akan membuat persaingan dunia kerja antar negara begitu ketat. Maka itu, APJII rutin menggelar pelatihan-pelatihan sebagai wujud kontribusi kami menyiapkan SDM berkualitas untuk menghadapi industri 4.0," tegas pria asal Aceh tersebut.
Dari sisi pemerintah, kata dia, perlu keseriusan dalam mempersiapkan SDM yang berkualitas dengan meningkatkan pelatihan khususnya di bidang teknologi.
Jamalul menegaskan bahwa pelatihan tidak hanya digelar di SMK saja, tapi di dorong di berbagai lembaga atau komunitas yang dapat diikuti generasi muda sebagai objek utama dari revolusi industri 4.0.
"Perlunya ada pelatihan supaya SDM kita punya sertifikat sehingga tak kalah dengan negara lain. Dan, bagaimana sertifikat kita bisa berlaku secara internasional. Jangan sampai kita jadi budak di negara kita sendiri. Lalu yang kita pakai orang dari luar," kata dia.