Khawatir Keamanan Nasional, Rusia Persulit Izin OneWeb
Moskow, Cyberthreat.id – OneWeb, pengembang sistem satelit internet broadband global, dikabarkan gagal mendapatkan frekuensi untuk operasional di Rusia. Alasan penolakan karena posisi lembaga penegak hukum yang khawatir tidak bisa mengendalikan operator asing.
OneWeb untuk pengguna Rusia seharusnya bisa digantikan oleh sistem satelit domestik, sayangnya tidak ada investor yang tertarik, demikian seperti dilaporkan surat kabar Rusia, Kommersant yang dikutip dari situs webnya, Selasa (6 Agustus 2019).
“Seluruh anggota Komisi Negara untuk Frekuensi Radio (SCRC) menentang alokasi frekuensi di Rusia ke sistem satelit OneWeb Inggris,” ujar Oleg Ivanov, Wakil Menteri Komunikasi dan Media Massa Rusia kepada Kommersant.
Komisi tersebut beranggotakan, di antaranya perwakilan Roskomnadzor, Kementerian Pertahanan, Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), Roskosmos, dan lainnya.
Sementara itu, BBC melaporkan bahwa rencana OneWeb bukannya dilarang oleh Rusia, tapi pengajuannya ditarik kembali. Akan tetapi, laporan BBC tidak begitu detail bagaimana langkah selanjutnya OneWeb dalam waktu dekat.
OneWeb, yang berkantor pusat di London, meluncurkan satelit pertamanya pada bulan Februari lalu, menggunakan roket Soyuz Rusia yang lepas landas dari Guyana Prancis. Tujuannya adalah untuk menawarkan konektivitas internet berkecepatan tinggi.
OneWeb didirikan oleh mantan manajer Google Greg Wyler, dengan investornya, di antaranya Airbus, Bharti Enterprises, Coca-Cola, Hughes Network Systems, Intelsat, Virgin Group Richard Branson, SoftBank Group, Qualcomm, Salinas Group, dan Pemerintah Rwanda.
Perusahaan berencana menyediakan internet broadband kepada pengguna di seluruh dunia pada 2027. Pada Juni 2017, SPIEF OneWeb dan sistem satelit Gonets (bagian dari Roscosmos) meneken perjanjian tentang penciptaan usaha patungan. OneWeb menerima 60 persen, sedangkan pihak Rusia 40 persen.
OneWeb telah berusaha untuk mendapatkan frekuensi di Rusia sejak akhir 2017. Pada April 2018, Roskomnadzor menentang karena dapat menyebabkan gangguan dalam pengoperasian sistem ruang lainnya.
Pada Oktober tahun itu, Dinas Keamanan Federal Rusia melihat ancaman terhadap keamanan nasional dalam proyek tersebut. Pada November 2018, Kementerian Komunikasi dan Media Massa mengusulkan penggunaan stasiun bumi Rusia untuk melewati lalu lintas pelanggan sistem satelit asing, tetapi pada Januari 2019, diakui bahwa ini tidak menjamin keamanan nasional.