Tujuh Langkah Amankan Data Pribadi

Ilustrasi. Foto: Freepik.com

Jakarta, Cyberthreat.id - Kebocoran data pribadi pengguna media sosial hampir selalu berulang. Kejadian yang paling mengejutkan adalah tereksposenya 600 juta kata sandi milik pengguna Facebook.

Yang membuat miris, kata sandi tersebut hanya disimpan dalam format teks biasa yang bisa diakses oleh sekitar ribuan karyawan Facebook.

Seperti dikutip dari HackRead Senin, (8/4/2019), kasus lain adalah ditemukannya 773 juta ID email unik dan 22 juta kata sandi unik disimpan di layanan berbagi cloud MEGA dalam kompilasi file yang disebut Collection # 1.

(Baca: Zuckerberg: Jejaring Sosial dan Internet Harus Diatur)
(Baca26 Juta Akun yang Dicuri Hacker Dihargai US$5.000, Termasuk 13 Juta dari Bukalapak)
(Baca: Facebook Akui Bisa Baca Kata Sandi Pengguna)

HackRead menawarkan tujuh langkah dasar yang bisa Anda lakukan untuk melindungi data privasi selama bermain media sosial atau mengakses platform lain. Berikut langkah yang Anda bisa lakukan:

Gunakan Generator Kata Sandi Aman

Jangan gunakan kata sandi yang sama untuk lebih dari satu situs web. Jika sulit mengingat kata sandi yang berbeda-beda, pakailah generator kata sandi yang aman untuk masuk (log-in), misalnya LastPass dan Dashlane.

Kedua generator kata sandi itu akan menyimpan kata sandi ini dalam format terenkripsi dan memberi Anda opsi untuk menyinkronkannya di semua perangkat Anda.

Aktifkan Otentikasi Dua Tahap

Manfaatkan otentikasi dua tahap jika ditawarkan oleh layanan daring yang Anda gunakan.

Sebagian besar layanan online saat ini memungkinkan Anda mengaktifkan otentikasi dua tahap, yaitu melalui SMS ke ponsel Anda atau dengan menggunakan aplikasi Authy atau Google Authenticator.

Gunakan VPN

Gunakanlah jaringan privasi virtual (virtual private network/ VPN). Misalnya, IPVanish, Private Internet Access, NordVPN, dan ExpressVPN sebagai opsi yang bagus untuk Anda pilih.

Perhatikan Izin Aplikasi

Perhatikan permintaan saat menggunakan aplikasi VPN Android. Perhatikan cermat karena seringkali aplikasi ini kemudian secara diam-diam mengumpulkan data pada pengguna. Data ini dapat digunakan untuk menyesuaikan penawaran dengan pengguna ini, atau dapat dibagikan atau dijual kepada pihak ketiga.

Setiap kali memasang aplikasi apa pun di perangkat seluler Anda, perhatikan dengan cermat terlebih dahulu untuk melihat apakah izin yang diperlukan atau tidak. Jika tidak, Anda tidak harus menginstal aplikasi.

Waspadai Ekstensi Peramban yang Dipasang

Banyak ekstensi peramban (browser) telah terpapar untuk aktivitas jahat. Ini termasuk ekstensi peramban yang ditawarkan oleh layanan penilaian situs web populer, Web of Trust, yang terpapar untuk mengumpulkan data pada penggunanya dan kemudian menjual data ke pihak ketiga.

Jika Anda tidak memerlukan ekstensi peramban, jangan instal. Jika Anda berhenti membutuhkan ekstensi peramban yang Anda instal, hapus instalannya. Jika Anda tidak nyaman dengan izin yang diperlukan oleh ekstensi browser, jangan instal.

Tinjau Pengaturan Privasi Sosial

Penting untuk meninjau pengaturan privasi sosial Anda untuk memeriksanya secara teratur. Pastikan pengaturan Anda tidak memungkinkan pihak ketiga yang tidak dikenal untuk mengakses informasi yang hanya ingin Anda lepaskan untuk menutup koneksi pribadi.

Rutinlah untuk Monitor Data Diri

Pengguna dapat memantau data melalui HaveIbeenPwned (HIBP), yaitu dengan memasukkan email atau kata sandi Anda di bilah pencarian dan klik “pwned” untuk melihat apakah itu dikompromikan (disebarkan ke pihak ketiga) atau tidak.

Mozilla mulai berkolaborasi dengan HIBP untuk mengirimkan peringatan di browser kepada pengguna jika mereka mengunjungi situs yang sebelumnya diretas dan apakah kredensial login mereka telah terlibat dalam pelanggaran data.

Redaktur: Andi Nugroho