Di China Ada Modus Kriminal 'Foto QR Code'
Jakarta, Cyberthreat.id - Sebuah video kejahatan menggunakan QR Code beredar di WhatsApp dan media sosial. Tidak disebutkan lokasi persisnya namun keterangan yang ditampilkan di dalam video mengisyaratkan kejadian di China.
Video berdurasi 2 menit dimulai dengan seorang pria yang sedang melakukan pembayaran di kasir sebuah mini market. Si pria kemudian mengeluarkan smartphone yang menampilkan QR code untuk melakukan pembayaran.
Tiba-tiba di belakang si pria muncul seorang bertopi mengambil foto barcode yang ada di smartphone milik si pria korban.
Kejadian berikutnya menampilkan peristiwa serupa ketika seorang wanita antre di kasir sambil membuka smartphone yang menampilkan barcode.
Dari belakang si wanita kemudian muncul seorang wanita yang mengambil foto barcode milik si wanita korban tersebut.
Lantas apa yang bisa disimpulkan dari kejadian tersebut? Cyberthreat.id mencoba untuk menggali informasi dari Ketua Anon Cyber Team (ACT) Winardi a.k.a TenWap.
"Saya masih belum paham sistem atau alurnya," ujar TenWap kepada Cyberthreat.id, Selasa (16 Juli 2019).
Ia mengatakan Indonesia lumayan banyak menerapkan pembayaran dengan barcode. Namun, jika memang digital payment menggunakan barcode lebih umum, maka kemungkinan besar kejahatan seperti yang ditampilkan di video bisa terjadi.
"Logikanya masuk sih. Ketika si pelaku sudah mendapatkan foto barcode dari korban, maka hasil foto itu bisa digunakan untuk transaksi lain. Itu pun jika memang scan barcode user untuk pembayarannya," ujar dia.
Mulai Akrab di Indonesia
Tenwap mengatakan potensi pembayaran menggunakan barcode terbuka jika diterapkan massal di Indonesia. Menurut dia, digital payment menggunakan barcode jauh lebih asyik ketimbang pakai uang tunai.
OVO dan Go-Pay familiar dengan pembayaran barcode di Tanah Air, termasuk Lazada dan LinkAja.
"Tinggal security-nya lebih dikuatkan lagi seperti double authentification (verifikasi dua langkah), tapi rata-rata sudah menerapkan itu, seperti OVO sudah menggunakan PIN atau fingerprint."
Sebenarnya, kata dia, keamanan pertama berasal dari pengguna sendiri. Terutama sikap hati-hati dan waspada saat memasukkan PIN. Kejadian di video menunjukkan bahwa para korban biasanya cuek dan tidak sadar.
Negara maju seperti Amerika Serikat, China, India dan Eropa sudah menerapkan digital payment menggunakan barcode. Singapura sejak 2018 telah menggunakannya melalui kerja sama pembayaran barcode dengan beberapa bank.
Go-Pay sebelumnya juga telah bekerja sama dengan musisi jalanan untuk melakukan pembayaran menggunakan barcode.
Lebih unik lagi, di Inggris para gelandangan diberi barcode agar bisa mendapatkan uang dari orang-orang di jalan tapi tidak membawa uang tunai.