Dua Tahun Diluncurkan, Transaksi Pasar Digital UMKM - BUMN Tembus Rp24 Triliun, Telkom Rp30 Miliar

Tangkapan layar platform PaDi di Google Play Store

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan rasa bangganya atas keberhasilan mengintegrasikan Usaha Mikro Kecil Menengah  (UMKM) dalam ekosistem digital yang disebut Pasar Digital (PaDi). Ekosistem digital ini telah menghubungkan 40 ribu UMKM dengan 92 BUMN dan anak usahanya.

"Transaksinya telah mencapai nilai yg sangat besar, Rp24,4 triliun sepanjang tahun 2022. Target pada tahun ini Insyaallah mencapai Rp 50 triliun," kata Erick Thohir dalam sambutan pada acara BRI Microfinance Outlook 2023, dengan tema ”Financial Inclusion and ESG: The Road to Equitable Economic Prosperity, Jakarta (26/1/2023).

Diluncurkan pada Agustus 2020, PaDi UMKM adalah platform digital yang dikelola oleh Telkom, atas inisiasi Kementerian BUMN untuk mempertemukan perusahaan BUMN dan UMKM. Dengan cara ini, diharapkan dapat mengoptimalkan dan mendorong mendorong efisiensi transaksi belanja BUMN pada UMKM.

Menurut Erick Thohir, transformasi program kolaborasi antara BUMN dengan UMKM seperti di PaDi, tidak hanya membantu penyerapan produk dan jasa UMKM, tetapi sekaligus menepis anggapan selama ini bahwa BUMN adalah menara gading yang tak tersentuh oleh rakyat.

"Program ini sekaligus mencetak progres untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka dan berdaulat," kata Menteri Terbaik  2022 versi CNBC Indonesia itu.

Dalam ekosistem PaDi, UMKM yang telah terverifikasi dapat menjual aneka produknya kepada BUMN sebagai pembeli.

Keuntungan yang didapat pelaku UMKM yang bergabung di platform PaDi diataranya kemudahan pembiayaan dari BUMN terpercaya seperti BRI, Pengadaian atau PNM; adanya kepastian pembeli dari BUMN, kepastian pembayaran karena dipantau langsung oleh manajemen dan Kementerian BUMN; juga mendapatkan saran dan masukan untuk perkembangan kualitas produk dan jasa yang ditawarkan.

Bagi Erick Thohir, program ini juga dimaksudkan agar UMKM bisa naik kelas ke level yang lebih tinggi.

"Ini progress yang membawa banyak harapan ketika kita bicara inklusi keuangan. Kita harus lebih memastikan programm inklusi keuangan yang mendorong UMKM naik kelas dapat berjalan secara berkelanjutan. Sebab, karena UMKM sebagai tulang punggung perekonomian rakyat dapat kita atasi berbagai persoalan hingga memastikan masa depan Indonesia yang merdeka berdaulat," tambah Erick.

Erick menaruh perhatian besar kepada UMKM lantaran UMKM merupakan "arena kehidupan rakyat, arena perekonomian masyarakat dan arena untuk mempercayakan harapan besar kala bertahan dengan usaha sendiri."

Karena itu, untuk memperkuat inklusi keuangan, BRI selaku Holding Keuangan Ultra Mikro sejak awal konsisten berfokus pada pengembangan perekonomian dan keuangan rakyat.

Sebagai gambaran, Erick mengatakan BRI telah berhasil mengintegrasikan 34 juta nasabah dari target 50 juta nasabah melalui holding ultra mikro,” kata Erick.

Ke-34 juta nasabah holding ultra mikro itu terdiri atas 14 juta nasabah mikro BRI; 6,8 juta nasabah mikro PT Pegadaian (Perseroan), dan 13 juta nasabah PNM Mekaar. Khusus untuk PNM Mekaar sudah menyalurkan Rp 156,79 triliun. Dan secara khusus meningkatkan talenta serta kemampuan Ibu–ibu Preneur dan perempuan Indonesia dalam berusaha.

Transaksi Telkom Rp30 Miliar

Terpisah, PT Telkom selaku salah satu BUMN mencatatkan telah membukukan transaksi hingga lebih dari Rp30 miliar dengan berbelanja programm UMKM yang bergabung di platform PaDi.

Direktur Digital Bisnis Telkom Fajrin Rasyid mengatakan, UMKM telah memberikan kontribusi lebih dari 60% bagi PDB nasional pada tahun 2022.

"Ini semakin penting untuk diperhatikan di tahun 2023 untuk menghindari isu resesi dunia. Meskipun banyak pihak juga yang mengatakan Indonesia masih akan kuat dan ekonomi nasional tetap akan tumbuh. Untuk itu, diharapkan masyarakat terutama BUMN dapat meningkatkan transaksi kepada UMKM," kata Fajrin.

Untuk mempercepat akselerasi transaksi, kata Fajrin, pihaknya telah mengadakan banyak kegiatan, salah satunya melalui Business Matching. Sejauh ini, PaDi UMKM telah menyelenggarakan tujuh kegiatan Business Matching di tujuh kota di Indonesia dengan nilai transaksi terbesar di Kota Balikpapan sejumlah lebih dari Rp12 miliar.  

Kehadiran platform PaDi juga dirasakan manfaatnya oleh PT Pegadaian. Asistant Manager Divisi Jaringan & Operasional Pegadaian Nanda Dicky Wijaya mengatakan pihaknya saat terbantu dengan kehadiran platform PaDi.

"Bahkan tak hanya barang, jasa yang ditawarkan UMKM melalui platform PaDi UMKM juga kerap dimanfaatkan Pegadaian untuk menunjang kebutuhan bagi agen-agennya. Pendataan dan dokumen di PaDi UMKM tersedia secara online sehingga memudahkan kami dalam rekapitulasi. Alur pengadaan barang di Pegadaian saat ini sudah menjadi paperless, semua kebutuhan kami juga terpenuhi dengan baik,” ujar Nanda.

Sebelumnya, kata Nanda, pengadaan barang yang dilakukan oleh Pegadaian mengandalkan berbagai vendor sehingga standar kualitas berbeda-beda dan proses rekapitulasi data cenderung tidak teratur.

Dengan kehadiran PaDi UMKM yang berbasis digital, kata Nanda, alur pengadaan barang dan jasa oleh Pegadaian menjadi 90% lebih efisien.

"Biaya proses pengadaan juga menurun, kini proses meeting pra pegadaan sudah tidak diperlukan lagi sehingga mengefisiensikan pengeluaran hingga 90%," ujarnya.  

PaDi UMKM, kata Nanda, memiliki fitur tracking process sehingga setiap barang yang diperoleh melalui platform tersebut dapat terlacak secara real time dan dapat selalu dipantau oleh pembeli. Fitur ini sangat terasa manfaatnya bagi perusahaan yang berbelanja barang dalam jumlah banyak.

Untuk informasi lebih lanjut terkait PaDi UMKM dapat mengakses https://leap.digitalbisa.id/our-product/padi-umkm.[]