Arkady Volozh, Co-founder Yandex Rusia Pamit Mundur
Cyberthreat.id – Menjelang tutup tahun 2022, salah satu pendiri (co-founder) Yandex, Arkady Volozh, mengucapkan salam pamit kepada para karyawan. Ia salah satu orang terkaya versi majalah Forbes 2021 dengan nilai kekayaan sebesar US$2,3 miliar.
Yandex adalah raksasa mesin pencari di Rusia. Volozh memutuskan mundur dari perusahaan pada Juni 2022 sejak Rusia terkena sanksi ekonomi keenam oleh Uni Eropa.
“Saya sudah lama tidak mengelola Yandex rusia dan tahun ini saya harus meninggalkan semua posisi di perusahaan,” kata Volozh dalam surat perpisahannya yang diterbitkan media berbahasa Rusia, RBC, pada Kamis (29 Desember).
Ia mengatakan, dewan direksi dan manajemen sedang mengembangkan rencana untuk merestrukturisasi perusahaan. “Tahun baru adalah alasan yang bagus untuk memperbaikinya,” ujarnya.
Bagi Volozh, Yandex sudah seperti hidupnya. Selama 30 tahun, ia mengembangkan perusahaan dalam menghadapi persaingan global.
Arkady Volozh. Foto: TASS | Dmitry Astakhov
Sejak beberapa bulan, Volozh telah tinggal di Israel. Selama meninggalkan posisinya di dewan direksi, ia ditunjuk sebagai konsultan eksternal. Namun, dengan perpisahan tersebut, posisi itu tidak akan dilanjutkan lagi ke depan.
Yandex, yang juga menjalankan aplikasi taksi dan pengiriman makanan paling populer di Rusia, kini telah dibagi menjadi dua perusahaan baru. Pertama, perusahaan beroperasi di Rusia dan yang kedua berbasis di Amsterdam yang akan berfokus mengembangkan teknologi baru untuk pasar internasional.
Volozh juga menyetujui pembagian aset perusahaan dengan mantan kepala Kamar Audit Rusia dan sekutu dekat Putin, Alexei Kudrin. Sejak awal Desember 2022, Kudrin bergabung dengan Yandex dan ditunjuk sebagai penasihat pengembangan perusahaan. Sejak itulah dibahas usulan pembagian perusahaan.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Volozh mempertahankan hak kekayaan intelektual untuk berbagai teknologi awan dan tak berawak Yandex dan akan dapat mengembangkannya di luar negeri secara independen dari Yandex, tulis Moscow Times, diakses Senin (2 Januari 2023).[]