Badan Energi Atom Iran Diretas, Curi 50 GB Email Internal. Dukungan untuk Mahsa Amini
Cyberthreat.id – Badan Energi Atom Iran mengatakan peretas yang diduga mendapat dukungan dari negara asing telah menyerang jaringan anak perusahaan dan berhasil mengakses ke sistem emailnya.
Menurut pemerintah Iran, peretas anonim tersebut menuntut tahanan politik yang ditangkap dalam demonstrasi besar-besaran baru-baru ini dibebaskan.
“Kelompok tersebut telah membocorkan 50 gigabita email internal, kontrak kerja sama, dan rencana konstruksi terkait dengan pembangkit listrik tenaga nuklir Iran yang didukung Rusia di Bushehr dan membagikan file tersebut di saluran Telegram-nya,” tulis Associated Press, Minggu (23 Oktober 2022).
Sejak kematian Mahsa Amini pada 16 September lalu, perempuan berusia 22 tahun yang ditahan karena diduga tidak mematuhi aturan berpakaian Islami, protes dari publik Iran berjalan berhari-hari.
Di periode awal protes, pengunjuk rasa lebih fokus pada masalah jilbab yang diatur negara, tapi belakangan hari menjadi lebih serius. Demonstran justru menyerukan kejatuhan Republik Islam sehingga memicu bentrok dengan polisi, penembakan gas air mata, bahkan peluru tajam untuk membubarkan unjuk rasa. Sedikitnya lebih dari 200 orang telah tewas.
Black Reward
Sehari sebelumnya, Sabtu (22 Oktober), melalui Twitter, kelompok peretas Black Reward mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, tulis Reuters. Tindakan peretasan sengaja sebagai dukungan terhadap pengunjuk rasa.
“In the name of Mahsa Amini and for women, life, freedom,” demikian tulis mereka.
Sementara itu Departemen Umum Diplomasi Publik dan Informasi Badan Energi Atom menyebut bahwa serangan tersebut hanya “dibuat dengan tujuan untuk menarik perhatian publik.”
“Perlu dicatat bahwa konten dan email pengguna berisi pesan teknis dan pertukaran rutin harian dan terkini,” tulis media pemerintah Iran.[]