Jadikan GoJek dan GoFood sebagai Contoh

Soal Umrah Digital, Menkominfo Jawab Ketakutan Bisnis Travel

Kementerian Komunikasi dan Informatika berencana mengembangkan umrah digital dengan Pemerintah Arab Saudi. (Foto: Kemkominfo)

Jakarta, Cyberthreat.id - Gagasan umrah digital jadi perdebatan. Tak ayal, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara memberikan penjelasan panjang lebar terkait gagasan tersebut saat berada di Kementerian Sekretariat Negara, Rabu (17 Juli 2019).

Pasalnya, belakangan merebak kecemasan bahwa konsep umrah digital akan membahayakan bisnis agen travel. Maka itu, Rudiantara menjelaskan konsep umrah digital tidak akan berdampak sejauh itu. Bahkan ia menilai gagasan umrah digital justru merupakan bentuk kolaborasi yang baik.

“Kata siapa (mematikan bisnis travel umrah dan haji)? Orang belum--diputuskan," kata Rudiantara, menanggapi. "Nanti saya bicara. Tapi yang pasti tidak ada niatan menjadikan Tokopedia dan Traveloka untuk jadi biro perjalanan umrah.”

Di sisi lain, Rudiantara juga menegaskan bahwa kecemasan yang merebak di kalangan biro perjalanan selama ini karena mereka belum memahami gagasan tersebut dengan jelas. Alhasil, menurutnya, kurangnya pemahaman itulah yang membuat para agen travel cemas.

Mereka khawatir jika kebijakan umrah digital itu dilaksanakan, maka hanya Tokopedia dan Traveloka yang menjadi biro perjalanan umroh. Padahal, anggapan itu, menurutnya, sangat tidak beralasan.

“Konsep platform itu sharing ekonomi," Rudiantara menegaskan. "Sama seperti GoJek. Yang punya motor siapa? Kan driver. GoFood yang punya restoran siapa? Ya restoran. Jadi konsep platform itu mengolaborasikan, mensinergikan ekosistem. itu jadi platform."

Patut dicatat, sebelumnya Kementerian Komunikasi dan Informatika berencana mengembangkan umrah digital dengan Pemerintah Arab Saudi.

Seiring rencana tersebut, dalam pengembangan gagasan tersebut lantas pemerintah menggandeng Tokopedia dan Traveloka. Namun, belakangan yang terjadi adalah rencana tersebut mendapatkan protes keras dari kalangan agen travel perjalanan haji dan umrah yang cemas dengan kemungkinan kebijakan itu akan berdampak pada bisnis mereka.

Di sisi lain Rudiantara juga akan secepat mungkin menjelaskan detail seputar gagasan umrah digital tersebut. Ia berharap agar ke depan tidak akan ada lagi kesalahpahaman.