Google Digugat karena Kumpulkan Data Biometrik Tanpa Izin

Google. Foto: Unsplash

Cyberthreat.id – Karena mengumpulkan data biometrik jutaan orang tanpa izin yang benar, Google digugat oleh Pemerintah negara bagian Texas, Amerika Serikat.

Jaksa Agung Texas Ken Paxton mengatakan, pengumpulan data tanpa pandang bulu dari data seperti itu tidak akan ditoleransi, tulis Reuters, diakses Jumat (21 Oktober 2021).

Sejumlah negara bagian AS telah mengajukan gugatan terhadap Google, seperti seperti Arizona, Indiana, Washington State, dan District of Columbia.

Pemerintah negara bagian kompak menuding bahwa Google melakukan praktik tidak adil terkait dengan privasi pengguna.

Sebelumnya, Arizona memenangkan gugatan terhadap perusahaan dengan nilai US$85 juta awal Oktober lalu.

Terkait gugatan di Texas, Google dituduh telah mengumpulkan data biometrik seperti wajah, suara, atau data lain tanpa persetujuan lanjutan yang dinformasikan kepada pengguna.

“Google setidaknya sejak 2015 mengumpulkan data biometrik orang-orang Texas yang tak terhitung banyaknya dan menggunakan wajah dan suara mereka untuk tujuan komersial Google,” demikian bunyi gugatan tersebut.

“Di seluruh negara bagian, setiap orang Texas telah menjadi ‘sapi perah tanpa disadari’ oleh Google demi keuntungan.”

Pemerintah menyebut pengumpulan data tersebut dilakukan melalui layanan online, seperti Google Foto, Google Assistant, dan Nest Hub Max.

Mendapat gugatan tersebut, Google menyatakan akan melawannya. Menurut perusahaan, pengguna layanan mereka memiliki opsi untuk mematikan fitur pengumpulan biometrik.

“Jaksa Agung sekali lagi salah informasi mengenai produk kami, kami akan meluruskannya di pengadilan,” ujar Google.[]