Rapper Kanye West Sepakat Beli Aplikasi Parler

Parler | Foto Repro: Cyberthreat.id/Andi Nugroho

Cyberthreat.id – Rapper Amerika Serikat, Kanye West, sepakat untuk membeli Parler, platform media sosial yang populer di kalangan konservatif AS.

Parler diluncurkan pada 2018, tapi saat kerusuhan di gedung parlemen AS, Capitol, pada Januari 2021 aplikasi dicabut dari Google dan Apple. Sekarang aplikasi sudah dipulihkan lagi di kedua toko aplikasi.

Parler adalah salah satu dari media sosial, seperti halnya Gettr, Gab, dan Truth Social sebagai alternatif dari Twitter untuk medium kebebasan berbicara.

Pada September lalu, Parler membuat perusahaan induk baru bernama Parlement Technologies Inc. Kepada Reuters, Senin (17 Oktober 2022), CEO Parlement Technologies, George Farmer, mengatakan, pembahasan pembelian aplikasi dibahas sejak bertemu Ye, sebutan Kanye West, usai Paris Fashion Week awal Oktober lalu.


Baca:


Ye, yang juga seorang perancang busana, pada 3 Oktober lalu di Paris mengenakan kaos dengan tulisan “White Lives Matter”. Empat hari kemudian, ia membuat unggahan Instagram yang membuat Meta memblokir sementara akunnya. Unggahan Ye  dianggap anti-Semit.

Diblokir di Instagram, Ye berpindah ke Twitter. Ia mengunggah foto Mark Zuckerberg sambil menuliskan, “Lihat ini Mark, bagaimana Anda menendang saya dari Instagram.” Ia juga menambahkan tweet: Kalian telah mempermainkan saya dan berupaya menolak siapa saja yang menentang agenda kalian.”

Cuitan itu juga dianggap melanggar kebijakan platform. Akun Twitter Ye pun dikunci.

Ye beberapa kali bermasalah di medsos. Awal 2021, akun Instagram-nya juga dibekukan selama 24 jam karena menulis nada rasis kepada komedia Trevor Noah.

Di saat Instagram dan Twitter mengunci akun Ye, datanglah penawaran dari Parler.

“Faktor pendorong bersama dia adalah diskusi tentang Instagram yang memblokirnya,” kata Farmer.

Ye juga sudah terlihat bergabung dengan Parler pada Senin lalu dan telah memiliki sekitar 91 pengikut saat pertama diumumin. Tapi, kini sudah memiliki 3.900 pengikut.

"Di dunia di mana pendapat konservatif dianggap kontroversial, kita harus memastikan kita memiliki hak untuk mengekspresikan diri secara bebas," katanya dalam sebuah pernyataan.

Parler diklaim memiliki 16,5 juta pengguna terdaftar. Perusahaan riset Apptopia memperkirakan platform ini telah diinstal sebanyak 11,7 juta kali sejak dirilis dan memiliki 40 ribu pengguna aktif harian.[]