Kementerian Kominfo Lakukan Tiga Tingkatan Pelatihan Talenta Digital
Cyberthreat.id -- Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menekankan pentingnya sumber daya manusia (SDM) nasional untuk menguasai digital skills di setiap tingkatan, yakni tingkat dasar (basic), menengah (intermediate), dan atas (advanced).
Di tingkat dasar misalnya, diperlukan penguasaan kecakapan digital yang didasari empat pilar utama, yakni digital skills, digital safety, digital ethics dan digital culture, agar dapat menyukseskan program-program strategis nasional seperti program Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan juga digital onboarding bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan enengah (UMKM).
"Kita juga butuh talent-talent digital di semua layer. Dari tingkat basic digital skills, kita harus menghadirkan jutaan rakyat untuk diperkenalkan dengan digital melalui kurikulum-kurikulum tersebut agar program Bangga Buatan Indonesia atau onboarding UMKM bisa berhasil," katanya lewat keterangan resmi yang diterima Rabu, (13/7).
Untuk menjawab tantangan tersebut, Gerakan Nasional Literasi Digital Kominfo telah melakukan pelatihan digital tingkat dasar kepada 12,5 juta orang dan menargetkan untuk melatih lebih dari 5,5 juta orang pada tahun 2022 ini.
Selanjutnya pada tingkat menengah, Johnny memberi gambaran bahwa Indonesia membutuhkan sebanyak 9 juta talenta digital untuk 15 tahun ke depan atau sekitar 600.000 talenta digital setiap tahunnya. Sehingga, dibutuhkan kolaborasi dengan seluruh pihak untuk dapat mengisi gap talenta digital tersebut.
"Pemerintah menyiapkan sekitar 150.000 -200.000 oleh Kominfo. Pelatihan digital bekerja sama dengan global technology companies, tetapi itu belum cukup. Ekosistem digital harus bersama-sama mengupayakannya. Jika tidak maka tenaga kerja atau talent-talent intermediate skills bangsa lain yang akan mengisi talenta digital yang kita butuhkan, termasuk untuk memberikan dukungan kepada UMKM dan perkembangan Internet-of-Things (IoT) di Indonesia," imbuh Johhny.
Kementerian Kominfo melalui program Digital Talent Scholarship (DTS) terus melakukan pelatihan kecakapan digital untuk Teknologi 4.0 seperti artificial intelligence, big data, cloud computing, dan cybersecurity. Pada tahun 2022, program DTS menargetkan untuk melatih sebanyak 200.000 peserta.
Lalu untuk kecakapan digital tingkat atas, Johnny menekankan pentingnya para pemimpin organisasi atau pembuat kebijakan, baik di sektor publik dan privat, untuk memiliki keahlian di bidang digital.
Program Digital Leadership Academy (DLA) oleh Kominfo bertujuan untuk menjawab kebutuhan tersebut dengan memberi pelatihan digital strategis melalui kerjasama dengan 8 universitas ternama di dunia.
Ia mengungkapkan, saat ini, Kementerian Kominfo bekerja sama dengan delapan Universitas top di dunia, seperti National University of Singapore (NUS), Tsinghua University di Beijing, Oxford University, Imperial College London, Cambridge University, Harvard Kennedy School, MIT dan lainnya, untuk menghasilkan advanced digital skills SDM Indonesia.
Johhny juga mengajak para policy maker dan C-level untuk mengikuti program DLA Kominfo yang menargetkan untuk melatih 500 peserta tahun ini.
"Saya mengajak sekarang pejabat-pejabat Pemerintah Daerah, dalam rangka smart city, mengajak semua pejabat-pejabat Kementerian dan Lembaga termasuk BUMN mengambil bagian program itu, karena di situ diberikan pendidikan-pendidikan yang berhubungan dengan kebijakan-kebijakan digital kita," ucapnya.