Google Beli Perusahaan Cloud Israel Rp 2,78 Triliun

Foto: SiliconANGLE

Tel Aviv, Cyberthreat.id - Google dikabarkan telah meneken kontrak perjanjian dengan perusahaan penyedia cloud asal Israel, Elastifile Ltd.

CEO Google Cloud Thomas Kurian, seperti diberitakan Calcalistech.com, 10 Juli lalu, mengatakan, akuisisi tersebut akan diselesaikan hingga akhir tahun ini. 

Sayangnya, baik Google maupun Elastifile tidak memberikan perincian keuangan dalam akuisisi tersebut. Namun, sumber Calcalistech.com yang mengetahui pembicaraan akuisisi itu, mengatakan, kesepakatan keduanya itu senilai sekitar US$ 200 juta atau setara Rp 2,78 triliun (kurs Rp 13.921).

Didirikan pada 2013 dan berkantor pusat di Israel tengah dan di Santa Clara, California, Elastifile mengembangkan teknologi penyimpanan data fabric sebagai pusat big data (data yang melimpah dari berbagai sumber). 

Data fabric yaitu sebuah pendekatan untuk mengorganisasi data besar agar mudah diakses. Di dalamnya tidak sekadar penyimpanan saja, tpai pemrosesan, analisis, dan pengelolaan data. Data disimpan dalam file, tabel database, aliran data, objek, gambar, dan data sensor.

Adanya Data fabrik memungkinkan aplikasi dan alat yang didesain untuk mengakses data melalui banyak antarmuka seperti Network File System, POSIX (antarmuka sistem operasi portabel), REST API (representative state transfer), HDFS (Hadoop distributed file system), ODBC (open database connectivity), and Apache KAFKA untuk streaming data. 

Elastifile telah mendapatkan suntikan modal hingga kini sebesar US$ 74 juta, antara lain dari Samsung, Lightspeed Venture Partners, Battery Ventures, Dell Technologies Capital, Western Digital, dan Cisco Investments, menurut data Pitchbook.

Perusahaan ini didirikan oleh pengusaha veteran Israel, di antaranya:

1. CEO Amir Aharoni, yang mendirikan perusahaan real estat yang terdaftar di Nasdaq Optibase Ltd. dan perusahaan adtech Mobixell Networks, Inc.

2. Chief Technology Officer Shahar Frank, yang ikut mendirikan XtremIO, kemudian diakuisisi oleh EMC Corporation sebesar US$ 430 juta pada 2012, dan 

3. Roni Luxenburg, yang melayani dalam peran eksekutif di perusahaan perangkat lunak Red Hat, lalu dibeli oleh International Business Machines seharga US$ 34 miliar pada 2018.