16 Inisiatif TIK Indonesia Masuk Nominiasi WSIS Prizes 2022

Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi. | Foto: Arsip Kemenkominfo RI

Cyberthreat.id – Sebanyak 16 inisiatif teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Indonesia masuk nominasi penghargaan World Summit on the Information Society (WSIS) Prizes.

WSIS Prizes merupakan penghargaan tahunan yang digelar oleh sejumla organisasi internasional, seperti International Telecommunication Union (ITU), UNESCO, UNDP, dan UNCTAD.

“Ajang penghargaan ini ada tiga tingkatan, pertama ialah nominator, kedua sebagai champion, dan paling atas adalah winner,” ujar Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi dalam jump pers, Rabu (23 Maret 2022).

Setiap tahun, penghargaan diberikan untuk inisiatif bidang TIK yang menonjol di berbagai belahan dunia.

Dedy menyebutkan, tahun ini terdapat 16 inisiatif dari Indonesia yang masuk menjadi nominasi, di antaranya dari Kementerian Kominfo, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Kota Madiun.

Tiga inisiatif dari Kominfo masuk nominasi untuk berbagai kategori WSIS, yaitu program The Digital Literacy Netizen Fair, National Digital Talent Pool (SIMONAS), dan Generasi Bersih dan Sehat (Clean and Healthy Generation).

Sementara dari BAKTI, badan yang berada di bawah Kominfo, terdapat empat program yang masuk nominasi yaitu Connecting Frontier, Outermost, and Disadvantaged Regions of Indonesia through Digital Ecosystem Initiatives; Indonesia Teaching Fellowship - Digital Platform to Enhance Capacity Building for Teachers and Students; Impact Adventures - Digital Platforms for Promotions of Lesser-Known Tourism Destinations; dan BAKTIDesa.id - Empowering Village Enterprises through Digital Platform.

Dari APJII ada satu nominasi yakni Indonesia Internet Exchange Single Cloud, Bridging Smart Internet Access thru Distributed Internet Exchange in Indonesia.

Sementara, sisanya berasal dari berbagai komunitas di Indonesia, seperti dari Suarise dengan nominasi Digital Content Writing Training for Visually Impaired People to be A Digital Nomad Talent; 8villages dengan nominasi Villages Information Services - Leveraging ICT For Irrigated Agricultural Information; dan RTIK Magetan dengan Class Chat - Smart Learning "Application Android for learning without internet quota / data package".

Lalu, MIN Kota Madiun dua nominasi yakni Belajar Mandiri Cerdas Terdidik dan Podcast Talkshow Literat, Jujur dan Kreatif, serta dari ICT Watch yakni Combating COVID-19 Hoaxes through Digital Public Communication and Multistakeholder Collaboration.

Dedy berharap berbagai inisiatif yang masuk dalam nominator di WSIS Prizes dapat menjadi pemenang di ajang tersebut. Ia pun meminta agar masyarakat Indonesia dapat memberikan dukungan kepada para inisiatif melalui voting.

Untuk melakukan voting, masyarakat bisa melihat tata caranya di https://linktr.ee/votewsis. Vote ini akan berakhir pada 31 maret 2022 sampai akhirnya para juri akan mengumumkan pemenang dari sejumlah nominasi tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Divisi Layanan TI untuk Masyarakat, BAKTI, Ari Wahyuniarti menjelaskan program-program yang mereka ajukan pada WSIS Prizes mencakup sektor pendidikan, pariwisata dan ekonomi digital di desa.

Ari menambahkan, ajang WSIS Prizes menjadi kesempatan untuk bekerja sama dengan negara lain. Indonesia bisa belajar melalui berbagai inisiatif dari negara lain, untuk menyelesaikan sejumlah permasalahan terkait internet yang ada di Indonesia.[]

Redaktur: Andi Nugroho