Nvidia Diserang Hacker, Data Login Karyawan Dicuri

Nvidia | Foto: allhdwallpapers.com

Cyberthreat.id – Nvidia Corp, perusahaan perangkat keras kartu grafis (VGA card) asal Amerika Serikat, mengatakan bahwa jaringannya dilanggar oleh peretas pekan lalu.

Serangan itu berdampak pada alat pengembang perusahaan dan sistem email.

“Kami sedang menyelidiki insiden yang dilaporkan berdampak pada beberapa sistem sehingga menyebabkan pemadaman,” demikian pernyataan awal Nvidia, pada 25 Februari lalu.

Pada 28 Februari, BleepingComputer melaporkan bahwa kelompok ancaman bernama “Lapsus$” mengklaim bertanggung jawab dalam serangan tersebut dan mulai membocorkan kerusakan yang diperbuatnya.

Lapsus$ mengklaim telah mencuri 1 terabita (TB) data dan akan mempublikasikan di internet jika perusahaan tak membayar uang tebusan.

Mereka juga mengklaim telah mendapatkan data login karyawan dengan kata sandi yang di-hash. "Kami berada di sistem Nvidia selama sekitar satu minggu, kami dengan cepat meningkat menjadi admin dari banyak sistem," kata aktor itu.

"Kami masih menunggu NVIDIA untuk menghubungi kami. Kami juga menjual LHR V2 penuh (GA102-GA104),” kata Lapsus$.

LHR adalah teknologi hash rate lite Nvidia yang memungkinkan kartu grafis untuk mengurangi kapasitas penambangan GPU.

Lapsus$ juga membocorkan arsip dokumen besar (hampir 20GB) yang mengklaim itu berasal dari cache 1TB yang mereka curi dari Nvidia.

Pada 1 Maret, Nvidia mengkonfirmasi bahwa pada 23 Februari mendeteksi "insiden cybersecurity yang berdampak pada sumber daya TI."

“Kami tidak memiliki bukti ransomware yang digunakan di lingkungan Nvidia atau bahwa ini terkait dengan konflik Rusia-Ukraina,” ujar perusahaan.

“Namun, kami menyadari bahwa aktor ancaman mengambil kredensial karyawan dan beberapa informasi kepemilikan Nvidia dari sistem kami dan telah mulai membocorkannya secara online,” perusahaan menambahkan.

Nvidia mengatakan timnya saat ini sedang memilah-milah informasi untuk menganalisisnya dan mencatat bahwa insiden tersebut diperkirakan tidak akan mengganggu bisnisnya atau kemampuan untuk melayani pelanggan.[]