Maksud Hati Mencegah Anaknya Bermain Ponsel, Lelaki ini Justru Memblokir Akses Internet Kota
Cyberthreat.id – Gara-gara perangkat signal jammer untuk mengacaukan sinyal jaringan seluler telepon anaknya, seorang ayah di Prancis ini terancam enam bulan penjara dan denda maksimal Rp4,88 miliar.
Ceritanya begini.
Lelaki asal daerah Messanges, Landes itu tak ingin anak remajanya begadang tiap hari dengan ponselnya. Anak-anak di keluarga itu menjadi kecanduan jejaring sosial dan aplikasi lain apalagi selama karantina wilayah berlangsung.
Setelah mencari informasi dan bertanya-tanya di sebuah forum internet, sang ayah tersebut memutuskan untuk membeli signal jammer sebagai langkah terbaik “memaksa anaknya tidur daripada bermain ponsel.”
“Sebuah solusi radikal, tapi itu ilegal dan tidak proporsional,” tulis Agence National des frequences (ANFR) untuk wilayah Toulouse, sebuah badan publik yang bertanggung jawab mengelola spektrum radioelektrik di Prancis, di situswebnya 8 Februari 2022, diakses Jumat (18 Februari).
Signal jammer ialah pemancar radio yang dirancang untuk memblokir sinyal atau layanan komunikasi radio. Secara umum, alat ini memancarkan lebih kuat dari sinyal yang sah pada pita frekuensi yan ditargetkan. Sinyal yang sah tersebut kemudian dicegah tidak terdeteksi oleh penerima.
Masalahnya, peranti tersebut tak hanya mengacaukan sinyal milik anak-anaknya, tapi juga wilayah di sekitarnya. “Alat itu secara serius mengganggu semua telepon dan internet seluler di area sekitar rumahnya, penduduk kota dan kota tetangga,” tutur ANFR.
Sinyal pengganggu itu diaktifkan oleh pelaku pada tengah malam hingga pukul 03.00, setiap hari.
Dalam penyelidikannya, tim ANFR menggunakan layar penganalisis spektrum di kendaraan laboratoriumnya. Mereka mendapatkan grafik aneh setiap menjelang tengah malam. Gelombang aneh ini khas dipicu oleh jammer—sebuah peranti yang terlarang digunakan di Prancis.
Di tengah malam buta, di lokasi terdekat sumber gelombang, tim ANFR berjalan kaki dengan alat deteksi portabelnya untuk memastikan di mana jammer itu dipasang. Akhirnya, mereka menemukan di sumbernya di sebuah rumah kota tetangga.
Keesokan paginya, tim ANFR pun membawa petugas ke rumah itu dan menggeledah. Akhirnya ditemukan jammer multi-band yang mampu menetralkan telepon seluler dan wi-fi.[]