Sebagian Pengguna Protes Kehilangan Aset Kripto, Crypto.com: Ada Insiden, Tapi Dana Aman

Crypto.com | Foto: businessfast.co.uk

Cyberthreat.id – Sejumlah pengguna Crypto.com mengeluhkan bahwa dompet digital mereka mengalami transaksi mencurigakan yang berakibat pada hilangnya ribuan dolar di Ethereum pada Minggu (16 Januari 2022). Padahal, mereka mengklaim telah mengaktifkan fitur keamanan verifikasi dua langkah (2FA).

Keluhan itu muncul di Twitter. Beberapa pengguna bercuit dan mengklaim dana mereka telah dicuri di akun Crypto.com, tulis HackRead, diakses Rabu (19 Januari).

Salah satu pengguna, aktor Ben Baller, mengaku uangnya hilang sebesar 4,28 ETH atau sekitar US$13.769. Sementara pengguna lain atas nama @qudah_mohamed merugi 0,12 BTC atau sekitar US$5.000.

Sementara, pengguna lain juga mengeluhkan beberapa upaya login yang tidak sah dan aktivitas mencurigakan di platform pertukaran mata uang kripto (cryptocurrency) tersebut.

Terpisah, Peckshield, perusahaan keamanan dan analisis blockchain, mengeluarkan temuan bahwa Crypto.com telah kehilangan sekitar US$14,3 juta atau 4.600 ETH.

Dalam analisisnya, perusahaan asal China itu juga mengklaim, sekitar separuh dana tersebut sedang dicuci melalui layanan TornadoCash secara anonim.

Crypto.com, penyedia bursa aset kripto yang berbasis di Singapura, membantah bahwa mereka kehilangan uang sebesar US$14,3 juta.

Pada hari yang sama saat beberapa pengguna mengeluhkan kehilangan uang, Crypto.com mengatakan, tim internal sedang menyelidiki keluhan pengguna.

“Kami memiliki sejumlah kecil pengguna yang melaporkan aktivitas mencurigakan di akun mereka,” kata Crypto.com di akun Twitter-nya, dikutip dari The Register.

“Kami akan menghentikan penarikan segera…semua dana aman,” perusahaan menjelaskan.

Pada Senin lalu, Crypto.com mengakui adanya insiden keamanan, tapi membantah terkait tudingan dana yang hilang. Mereka juga telah menghentikan semua penarikan dana.

CEO perusahaan Kris Marszalek ‎‎menegaskan tidak ada dana yang hilang.‎ "Kami akan berbagi post mortem penuh setelah penyelidikan internal selesai," katanya.‎

‎Sebagai tindakan pencegahan, Crypto.com menyarankan agar semua pelanggan keluar dari aplikasi untuk membatalkan token autentikasi dan mereset fitur 2FA.[]