Pengembang Game PUBG Battlegrounds Gugat Apple dan Google karena Free Fire

Ilustrasi game Freee Fire dan PUBG

Cybertreat.id - Pengembang game "PUBG: Battlegrounds" menggugat Apple dan Google di Amerika Serikat karena menolak untuk berhenti menjual di App Store dan Google Play Store game sejenis yang dituding telah menjiplak PUBG.  

Dalam gugatan [PDF] tertanggal 10 Januari 2022 seperti dilaporkan Reuters, Krafton Inc dan PUBG Santa Monica selaku penggugat menuduh game "Free Fire" buatan Garena Singapura telah menyalin beberapa aspek hak cipta 'PUBG: Battlegrounds', termasuk struktur game dan item dalam game, peralatan, dan lokasinya.

Dirilis pada tahun 2017, Battlegrounds adalah salah satu game "battle royale" pertama dan paling sukses, genre populer yang sekarang mencakup "Fortnite" dan "Call of Duty: Warzone."

Gugatan Krafton yang berbasis di Korea dan PUBG Santa Monica yang berbasis di Amerika Serikat mengatakan Battlegrounds telah terjual lebih dari 75 juta kopi.

Keluhan tersebut mengatakan Garena, yang dimiliki oleh Sea Limited yang berbasis di Singapura, mulai menjual Free Fire melalui Apple dan toko aplikasi Google pada tahun 2017, dan mulai menjual game lain yang melanggar yang disebut "Free Fire MAX" tahun lalu.

Menurut Krafton, Apple dan Google telah mendistribusikan ratusan juta kopi game Free Fire. Gugatan mengatakan Garena menghasilkan lebih dari US$ 100 juta pendapatan dari penjualan Free Fire di AS dalam tiga bulan pertama tahun 2021.

Krafton juga menyebut YouTube milik Google sebagai terdakwa karena diduga menghosting video gameplay Free Fire, serta film China yang menurut Krafton merupakan dramatisasi live-action dari game-nya.

Krafton mengatakan telah meminta Garena, Apple, dan Google untuk berhenti menjual game Free Fire pada bulan Desember tanpa hasil. Krafton  meminta pengadilan untuk memblokir penjualan game Free Fire selain meminta ganti rugi yang mencakup keuntungan perusahaan dari penjualan Free Fire.

Perusahaan dan pengacara Krafton tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.[]