Uang Kripto Bernilai Rp 449 Miliar Dibobol Hacker di Jepang
Tokyo, Cyberthreat.id - Pedagang mata uang kripto, BitPoint, mengumumkan insiden peretasan di platformnya hari ini. Perusahaan yang berlokasi di Jepang itu menyatakan telah mengidentifikasi adanya aliran keluar mata uang virtualnya secara ilegal. Total nilai mata uang kripto yang dicuri hacker setara dengan $32 juta (Rp 449 miliar), sebesar $23 juta di antaranya adalah dana nasabah.
Pada 12 Juli, peretasan terdeteksi karena adanya error saat pengiriman uang kripto Ripple kepada nasabah. Sekitar 27 menit kemudian, BitPoint menyadari telah diretas. Dan tiga jam kemudian, mereka menemukan bahwa aset uang kripto selain Ripple juga telah dicuri. BitPoint pun langsung menghentikan layanan mereka. "Hari ini kami menghentikan pengiriman dan penerimaan mata uang kripto mulai pukul 6.30. Kami akan menghentikan semua layanan termasuk transaksi, pengiriman, dan penerimaan mulai pukul 10.30." BitPoint tidak menjelaskan kapan akan kembali beroperasi namun menyarankan nasabah untuk selalu memeriksa informasinya di website mereka, bitpoint.co.jp. Belum ada kejelasan apakah dana nasabah yang dicuri akan diganti.
Mata uang kripto yang dicuri hacker terdiri atas Bitcoin, Bitcoin Cash, Ethereum, Litecoin, dan Ripple. Semuanya berasal dari dompet "hot" dan "cold". Dompet "hot" merupakan tempat penyimpanan dana untuk transaksi yang berjalan dan biasanya menjadi target hacker. Dompet "cold" adalah perangkat penyimpanan offline untuk dana darurat dan dana jangka panjang. Peretasan di dua dompet itu mengindikasikan platform mata uang kripto Bitpoint sudah benar-benar bobol.
Kenaikan nilai mata uang kripto, terutama setelah pengumuman rencana Facebook meluncurkan Libra, membuat bursa mata uang kripto kembali menjadi sasaran penjahat siber. Dan peretasan uang kripto bernilai terbesar terjadi di Jepang di Januari 2018. Pedagang uang kripto Coincheck dibobol hacker dan uang kripto senilai $534 juta raib dari dompet "hot" mereka. Pembobolan terbesar peringkat kedua terjadi di Italia sebulan kemudian. Uang kripto senilai $195 juta diretas dari platform BitGrail. Di Juni 2019, hacker menggondol total $67,2 juta uang kripto dari Bithumb dan Coinrail, dua pedagang kripto Korea Selatan. Hacker kembali mendapat uang kripto dari Jepang ketika uang kripto bernilai $60 juta keluar secara ilegal dari pedagang kripto, Zaif. Ditambah peretasan terhadap Binance, BitMarket, Cryptopia dan sejumlah pedagang lain, menurut data Bitcoin.com, total uang kripto yang dibobol hacker sejak 2018 sedikitnya bernilai $1,4 miliar atau Rp 13 triliun lebih. Ini tidak termasuk raibnya uang kripto senilai $250 juta akibat skema Ponzi yang dilakukan pedagang kripto, Bitconnect, pada awal 2018.