Kementerian Pendidikan Rilis Dikti AI Centre
Cyberthreat.id – Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi merilis empat aplikasi dan satu fasilitas, antara lain sistem informasi kelembagaan (SIAGA), Satu Dikti, Single Sing-On (SSO), Neo Feeder, dan Dikti AI Centre.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam, menyebutkan Dikti AI Centre dibangun untuk memperkuat riset bidang AI di Indonesia.
Selain itu, AI Centre akan dijadikan tempat pelatihan para talenta digital di bidang kecerdasan buatan (AI) guna memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
"Kami terus berusaha memenuhi kebutuhan talenta digital di Indonesia dengan berbagai kompetensi salah satunya AI ini. Karena kebutuhan ke depan akan sangat banyak sekali," ungkap Nizam kepada Cyberthreat.id, Selasa (4 Januari 2022).
Nizam menyebutkan, Dikti AI Centre merupakan fasilitas server komputasi berkemampuan tinggi yang dapat dimanfaatkan secara terbuka oleh semua mahasiswa dan dosen perguruan tinggi.
Super komputer tersbeutmemiliki kapasitas komputasi sebesar 25 Petaflops dan sangat mumpuni untuk pengembangan AI. Fasilitas ini juga bisa digunakan oleh perguruan tinggi dan mitra untuk menghasilkan inovasi-inovasi di bidang AI yang dapat menjawab kebutuhan industri dan lembaga pemerintah.
"Harapan besar saya mahasiswa dapat berpikir untuk memanfaatkan komputasi ini untuk membuat suatu modelling big data AI, yang bisa dijadikan produk ataupun company," tambah Nizam.
Melalui AI Centre ini Kemendikbudristek juga telah bekerja sama dengan beberapa pihak industri di bidang teknologi dan digital.
Sementara, SIAGA merupakan platform perizinan yang memberikan fasilitas kepada masyarakat dalam rangka pendirian atau perubahan perguruan tinggi akademik dan pembukaan program studi.
Lalu, Satu Dikti ialah platform terintegrasi yang mendukung berbagai layanan pada perguruan tinggi. Aplikasi ini dibangun untuk menyediakan layanan unggulan yang memberikan kemudahan akses informasi dunia pendidikan tinggi.
Aplikasi ketiga yaitu Single Sign-On merupakan sebuah metode yang memudahkan pengguna untuk melakukan login di berbagai situs maupun aplikasi. Ini sebagai layanan autentikasi yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan satu akun dan pada satu halaman saja guna mengakses berbagai layanan program Ditjen Diktiristek.
Terakhir, Neo Feeder ialah versi terbaru dari aplikasi PDDikti Feeder yang digunakan untuk sinkronisasi data perguruan tinggi ke data base Forlap.[]
Redaktur: Andi Nugroho