Google Sebut Chrome Versi 100 Bakal Bermasalah di Sejumlah Situs Web

Google Chrome | Foto: Android Police

Cyberthreat.id – Peramban web Google Chrome beberapa bulan lagi akan mencapai versi 100. Chrome telah muncul ke publik selama 13 tahun dan menjadi peramban web “sejuta umat”.

Namun, Google mengatakan akan ada sejumlah situs web yang tidak berfungsi dengan Chrome 100, demikian dikutip dari 9to5Google, diakses Senin (27 Desember 2021).

Google telah lama menyadari bahwa versi 100 bisa menyebabkan sejumlah situs web tak berjalan sama sekali. Sejak beberapa pekan lalu, perusahaan telah menemukan sejumlah contoh situs web tersebut.

Menurut Chromium Bug Tracker, situs web yang diketahui terpengaruh, terutama yang dikembangkan dengan Duda, sebuah tools desain web. Semua situs web ini menggunakan sedikit kode untuk memeriksa versi Chrome 100.

Secara umum, sebuah situs web perlu mengetahui browser apa yang sedang dipakai dan seberapa mutakhir. Peramban akan memeriksa apa yang disebut "User Agent string”— teks yang dilampirkan browser pengguna ke setiap koneksi web yang dibuatnya, memberi tahu situs tentang dirinya sendiri.

Tapi, bukan itu yang penting dalam kasus ini. Mari kita lihat contoh “User Agent string” Google Chrome: “Chrome/96.0.4664.45 Safari/537.36”

Terlihat di sana deretan angka lengkap, tidak hanya menyebut Chrome 96. Sayangnya, sebagian besar pengembang web kemungkinan hanya peduli dengan nomor versi utama, yaitu "96", dalam contoh kali ini.

Karena “User Agent string” hanyalah teks, pengembang web perlu menemukan cara untuk menginterpretasikan info agar sesuai dengan kebutuhan mereka. Dalam kasus Duda, pengembang web memilih untuk hanya membaca dua digit pertama setelah "Chrome/".

Itu berarti "Chrome/99" akan menjadi 99, sedangkan "Chrome/100" akan terlihat sebagai versi 10. Inilah yang menjadi masalah.

Masalah berikutnya, Duda secara otomatis memblokir semua versi Chrome di bawah versi 40 yang dirilis pada 2015. Oleh karenanya, setiap versi browser setelah Chrome 99 akan dianggap sebagai versi 10 dan karenanya diblokir.

Jadi, jika kita tidak bisa meninggalkan situs web kuni era 1990-an hingga 2000, apa yang bisa dilakukan? Kemungkinan pertama, tulis 9to5Google, mengubah tempat pengembang yang biasa dipakai untuk memeriksa versi Chrome. Jika pengembang web ingin memeriksa versi tertentu di luar itu, mereka harus melihat kumpulan digit kedua. Jadi, alih-alih menyertakan seperti "Chrome/100.0.1234.56", ini sama artinya menyertakan "Chrome/99.100.1234.56".

Untuk itu, tanda baru sedang ditambahkan ke chrome://flags yang akan memungkinkan Googler dan pengembang web menguji apakah berbagai situs akan terpengaruh oleh perubahan tempat nomor versi utama Chrome ini berada.

Sejauh ini, Duda bukan satu-satunya perangkat web yang bermasalah. Beberapa hari yang lalu, semua situs web yang dibuat melalui Yell Business yang berbasis di Inggris juga disetel untuk menghentikan penggunaan Chrome 100. Namun, Yell Business mulai memperbaiki masalah untuk seluruh jaringannya.

Semoga Google segera memberikan solusi sebelum Chrome 100 diluncurkan pada akhir Maret 2022.[]