Di Mako Brimob, Menko Mahfud Ingatkan Bahaya Ancaman Siber terhadap Negara


Cyberthreat.id - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengingatkan Brimob Polri tentang bahaya ancaman siber terhadap negara  dan penyebaran radikalisme. Hal itu disampaikannya saat berkunjung ke Mako Brimob di Depok pada 24 Desember 2021.

Sebelumnya, pada 22 Desember, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap tiga orang ahli teknologi informasi yang merupakan bagian dari Jamaah Islamiyah di Jawa Tengah.

Menurut Mahfud, perkembangan dunia nasional dan internasional telah menimbulkan banyak perubahan dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, salah satunya konsep keamanan dalam negeri. Apalagi, saat ini ada ancaman siber yang berdampak pada ketahanan nasional.

"Sebelumnya keamanan dalam negeri hanya berfokus pada ancaman tradisional, namun seiring perkembagan informasi dan teknologi bentuk ancaman pun bertransformasi seperti munculnya ancaman siber, penyebaran radikalisme, permasalahan lingkungan dan bencana, serta berbagai aspek lainnya," kata Mahfud dalam keterangan yang diterima Sabtu, 25 Desember 2021.

Dengan munculnya ancaman siber ini, Mahfud mengatakan, lingkup dari upaya mewujudkan dan mempertahankan keamanan dalam negeri pun semakin meluas. Maka penting bagi Brimob untuk dapat mengenali dan beradaptasi terhadap isu-isu strategis khususnya di ranah siber, yang berpotensi menjadi ancaman keamanan dalam negeri. 

"Saya sangat mengapresiasi dan bangga kepada seluruh prajurit Brimob yang bertugas di seluruh wilayah Indonesia maupun yang di luar negeri atas karyanya dalam mengharumkan nama Indonesia serta menjaga keutuhan bangsa," kata dia. 

Mahfud mendorong agar Brimob Mako Polri mampu menyiapkan para personilnya dalam menghadapi berbagai jenis ancaman di ruang siber, khusunya yang berkaitan dengan isu-isu yang dapat memecahbelah bangsa. Ia meyakini bahwa para personil tersebut mempunyai kemampuan yang mumpuni dan unggul dalam menghadapi permasalahan yang terus menerus berevolusi sebagai bakti kepada Bangsa dan Negara. 

"Mereka punya kemampuan yang banyak, baik jungle warfare (perang di hutan) maupun urban warfare (perang kota), tinggal bagaimana mereka disiapkan untuk bisa menghadapi berbagai ancaman tersebut," tutup Mahfud.[]

Editor: Yuswardi A. Suud