Mozilla Perluas Fitur GPC, Pengguna Bisa Menolak Situs Web untuk Jual Data Pribadinya
Cyberthreat.id – Mozilla, pengembang peramban web Firefox, kini memperluas fitur Global Privacy Control (GPC) ke pengguna setelah pada Oktober lalu baru dirilis secara terbatas.
Fitur yang awalnya hanya tersedia di Firefox Nightly berfungsi memberi tahu situs web untuk tidak menjual atau membagikan data pribadi pengguna.
GPC akan tersedia untuk semua pengguna Firefox jika mereka memang menginginkan untuk diaktifkan, demikian dikutip dari ZDNet, diakses Rabu (15 Desember 2021).
Mozilla mengatakan, GPC melengkapi fitur teknis anti-pelacakan yang sebelumnya telah terintegrasi ke dalam Firefox, seperti Enhanced Tracking Protection dan Total Cookie Protection.
“Dengan mengirimkan sinyal ke situs web yang dikunjungi orang, memberi tahu mereka agar orang tersebut tidak ingin dilacak dan tidak ingin datanya dijual, ini membantu mengatasi pelacakan oleh situs web melalui cookie pihak pertama,” ujar Mozilla.
Menurut Mozilla, strategi tersebut bisa membantu pengguna pilihan terkait pelacakan.”Sekarang kami berharap situs web mulai menghormati GPC, kami ingin mulai memberikan opsi ini kepada pengguna Firefox,” katanya.
Sayangnya, aturan di Amerika Serikat tidak konsisten. Meski Undang-Undang Perlindungan Konsumen California (CCPA) dan Peraturan Perlindungan Data Global Eropa (GDPR) serta UU Perlindungan Privasi Colorado mewajibakn fitur GPC, tidak semua negara bagian di AS memiliki regulasi serupa dan memberlakukannya.
Saat ini hanya California dan Colorado yang menerapkan ketat.
Kepala Kebijakan Publik Mozilla Amerika Serikat, Jennifer Hodges, mengatakan, sinyal GPC dikirim oleh Firefox ke situs web terlepas dari status pengguna.
"Namun, GPC mungkin tidak dapat diterapkan di yurisdiksi tanpa undang-undang privasi yang mencakup ketentuan jangan menjual yang memungkinkan sinyal GPC bertindak sebagai penyisihan universal," jelas Hodges.
"Untuk seseorang di negara bagian yang tidak memiliki undang-undang privasi, GPC mungkin tidak dapat diterapkan. California dan Colorado adalah dua negara bagian yang saat ini memiliki ketentuan GPC."
Hodges mengatakan sejarah telah menunjukkan bahwa tanpa mandat hukum yang jelas, sebagian besar bisnis tidak akan mematuhi sinyal penolakan konsumen yang dikirim melalui browser.
"Kekosongan ini adalah alasan yang sama bahwa Do Not Track ("DNT") gagal untuk diadopsi. Itu akhirnya dihapus oleh semua browser utama," Hodges menambahkan.
Pakar privasi Eli Grey, seorang insinyur keamanan untuk Transcend, membantah penilaian tentang DNT tersebut dan mengatakan bahwa fitur itu tidak hanya masih ada di Firefox, tetapi masih ada di semua browser utama, kecuali Safari.
"Anda dapat menguji apakah browser Anda mendukung DNT dengan mengetik ini di konsol devtools Javascript: 'doNotTrack' di navigator," kata Gray.
Menurut dia, GPC memang lebih mudah diterapkan dibandingkan DNT. GPC fokus pada permintaan untuk menolak penjualan informasi pribadi, sedangkan DNT menolak dari semua pelacakan yang tidak penting.[]