Emak-emak Harus Didorong Masuk E-Commerce
Jakarta, Cyberthreat.id - Digitalisasi membuka peluang sebesar-besarnya bagi wanita Indonesia untuk lebih produktif di sektor ekonomi. Dulu, paradigma wanita setelah menikah harus mengurus anak-anak, menjadi ibu rumah tangga lalu berhenti bekerja.
Era digitalisasi menghapus paradigma tersebut. Emak-emak zaman now bisa mendapatkan penghasilan membantu finansial keluarga tanpa harus menghilangkan tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga.
"Berapa banyak bisnis rumah tangga yang masuk Go-jek, Go-food atau buka toko di Bukalapak dan Tokopedia," kata Staf Ahli Kementerian Kominfo Lis Sutjiati dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Kamis (11 Juli 2019).
Lis mengatakan, dalam sebuah sharing story bersama Go-Jek, ia pernah mendapat cerita bagaimana seorang ibu yang berhenti jadi pembantu rumah tangga lalu mendaftar Go-clean.
"Nah, paginya dia bereskan anak-anak dan suami, siangnya dia Go-clean. Sorenya, dia ganti jadi Go-food lewat bisnis ayam goreng," ujarnya.
Sharing Economy
Lis telah menyaksikan berbagai kisah inspiratif dari emak-emak yang berbisnis rumahan. Konsep ini, kata dia, termasuk sharing economy di era digitalisasi.
Sharing ekonomy adalah sebuah kondisi dimana kekuatan ekonomi yang dulunya dimiliki segelintir orang, tapi kini menjadi milik banyak orang.
Contohnya sekelompok ibu-ibu yang sukses menjadi pebisnis di marketplace raksasa seperti Bukalapak dan Tokopedia. Kemudian ada ibu rumah tangga ikut berbisnis taksi lewat aplikasi lalu menjadi driver Go-Car atau Grab Car.
Tak jarang juga emak-emak ikut-ikutan berbisnis hotel lewat Traveloka atau Tiket.com.
"Kini, jutaan orang bisa terlibat bisnis taksi atau bisnis hotel yang ujungnya adalah sharing economy itu. Dulu tidak akan bisa."
Survei Membuktikan
EcommerceIQ, sebuah firma riset pasar spesialis data dan insight e-commerce di Asia Tenggara, menyatakan pada tahun 2018 sebanyak 71 persen wanita di Pulau Jawa lebih suka berbelanja online.
Fakta ini membuktikan kebiasaan belanja ke mall mulai berkurang.
"Digitalisasi itu adalah major drive pertumbuhan ekonomi," kata Lis.
EcommerceIQ juga melakukan analisis data terhadap merek yang kerap digunakan ibu dan anak, pendapatan rumah tangga, usia, hingga jumlah item yang dibeli saat belanja online.
Itu membuktikan bahwa emak-emak Milenial ternyata suka yang praktis.
"Bahwa jualan online itu gratis, gampang dan murah. Ayo sama-sama kita bangun e-commerce Indonesia."