Curhat Warganet Tertipu Investasi Kripto di Platform CSP Mine
Cyberthreat.id – Seorang pengguna Twitter (@marinwintrs) membeberkan modus dan skema penipuan yang dilakukan oleh platform investasi cryptocurrency CSP Mine. Dalam cuitannya, ia menyebut CSP Mine sudah merugikan banyak korban hingga miliaran rupiah.
Cuitan tersebut berdasarkan pengalaman temannya, bukan dirinya sendiri. Salah satu penawaran yang membuat orang tertarik ialah “untung besar tanpa anggota melakukan apa pun”.
“Mereka hanya perlu menginvestasikan sejumlah uang dan mereka akan mendapatkan keuntungan yang sama dengan yang mereka investasikan,” tulis Marin, Rabu (17 November 2021).
Marin menuding CSP Mine memberikan syarat kepada para calon anggotanya untuk melakukan deposit sebesar US$10 atau sekitar Rp160.000—CSP Mine menetapkan nilai US$1 setara Rp 16.000. Setelah melakukan deposit, mereka akan diberikan sebuah mesin penambangan dari CSP Mine. Dari sinilah, anggota akan mendapatkan US$10 setiap harinya, klaim platform tersebut.
Platform CSP Mine
Marin bercerita, temannya tergiur dengan tawaran itu dan memutuskan keluar uang Rp 4 juta. “Teman saya bahkan dijanjikan mendapatkan US$12 setiap hari selama 1 tahun, siapa yang tidak tertarik?” terang Marin.
Menurut Marin, para member CSP Mine itu disatukan dalam sebuah grup onlin. Admin platform sangat rutin memberikan motivasi kepada para anggotanya.
Pada awalnya investasi penambangan kripto (cryptomining) ini berjalan dengan lancar. Semua keuntungan yang dijanjikan selalu masuk ke akun pengguna CSP Mine dan bisa selalu ditarik oleh pengguna, hal ini juga lah yang membuat penggunanya menjadi sangat royal, kata Marin.
Status tak bisa tarik dana.
Puncaknya pada 12 November lalu, CSP Mine mengadakan promosi besar-besaran melalui sebuah program “CSP Fund US$50 dan US$100”. Hanya dengan investasi US$50, pengguna akan mendapatkan keuntungan US$50 setiap hari selama 7 hari, artinya dalam sepekan bisa untung US$350.
“Ini akhirnya yang membuat teman saya pun ikut menginvestasikan lagi US$100 dengan harapan bisa mendapatkan US$700 dalam waktu seminggu,” tambah Marin.
Keanehan mulai terjadi pada 13 November dan 14 November, para anggota CSP Mine tidak bisa melakukan penarikan dari mesin CSP Mine ke rekening bank. CSP Mine sempat mengatakan penarikan uang tidak bisa dilakukan di akhir pekan (Sabtu-Minggu).
“Teman saya sendiri melakukan penarikan pada tanggal 15 November dengan jumlah US$410, namun statusnya sedang ditinjau sampai sekarang,” ujar Marin.
Pemberitahuan dari admin CSP Mine bernama Sally di grup online.
Seorang admin grup CSP Mine, Sally, memberi informasi kepada para anggota pada 15 November bahwa sedang ada gangguan server dan penarikan baru bisa dilakukan setelah 1X24 jam.
“Sore harinya Sally bilang penarikan bisa dilakukan mulai tanggal 16 November jam 12 siang, dan anggota CSP Mine diminta untuk terus bersabar,” kata Marin.
Admin CSP Mine keluar dari grup online. Membiarkan para anggota tak bisa tarik dana dan kehilangan uangnya.
Nyatanya, hingga Marin menulis pada Rabu (17 November), temannya itu tidak bisa menarik uang. Bahkan, Sally dan admin lainnya sudah keluar grup yang biasa digunakan untuk berkomunikasi dan tidak bisa dihubungi sama sekali.
Saat ini CSP Mine masih aktif mencari korban investasi, dengan mengganti nama mereka menjadi SAC Mine. Investasi ini menawarkan keuntungan dan modus yang sama dengan CSP Mine, tulis Marin.[]
Redaktur: Andi Nugroho