Taiwan Hadapi 5 Juta Serangan Siber Setiap Hari, Diyakini Kerjaan China

Ilustrasi via ABC News

Cyberthreat.id - Instansi  pemerintah Taiwan menghadapi sekitar lima juta serangan siber dan pemindaian setiap hari, kata seorang pejabat pada Rabu, ketika sebuah laporan memperingatkan peningkatan perang siber China yang menargetkan pulau yang memiliki sistem pemerintahan sendiri itu.

Pejabat Taiwan sebelumnya mengatakan pihaknya menghadapi jutaan serangan siber setiap bulan, dengan sekitar setengahnya diyakini berasal dari China.

Berbicara di parlemen, seperti dilansir Security Week, Rabu (10 November 2021), Direktur Departemen Keamanan Siber Chien Hung-wei mengatakan jaringan pemerintah Taiwan menghadapi "lima juta serangan dan pemindaian sehari".

Pemindaian dalam keamanan siber mengacu pada upaya untuk menemukan kelemahan di server.

"Kami memperkuat langkah-langkah defensif pemerintah dan mengumpulkan data yang relevan untuk analisis dalam upaya untuk menghentikan serangan ketika mereka dimulai," kata Chien kepada anggota parlemen.

Taipei menuduh Beijing meningkatkan serangan dunia maya sejak pemilihan Presiden Tsai Ing-wen 2016, yang memandang pulau itu sebagai negara berdaulat.

Beijing memandang Taiwan yang demokratis sebagai bagian dari wilayahnya sendiri dan berjanji suatu hari akan merebut pulau itu, dengan paksa jika perlu.

Dalam sebuah laporan yang dirilis pada hari Selasa, Kementerian Pertahanan Taiwan memperingatkan bahwa China telah "sangat meningkatkan" kemampuan perang sibernya sebagai bagian dari strategi untuk menjatuhkan pulau itu.

Pusat perlindungan dan keamanan informasi kementerian mendeteksi dan menangani sekitar 1,4 miliar "anomali" dari 2019 hingga Agustus 2021 untuk mencegah potensi peretasan, menurut laporan itu.

Pada bulan Juli, polisi Taiwan meluncurkan penyelidikan setelah aplikasi perpesanan Line melaporkan aktivitas akun yang tidak normal kepada pihak berwenang.

Media lokal mengatakan akun yang diretas itu milik "pejabat tinggi" di berbagai cabang pemerintah.

Tahun lalu, pihak berwenang Taiwan mengatakan peretas China menyusup ke setidaknya 10 lembaga pemerintah Taiwan dan memperoleh akses ke sekitar 6.000 akun email dalam upaya mencuri data. []