Lalu Lintas Data Internet Bertambah Tiap Tahun
Cyberthreat.id – Transformasi digital mengubah secara fundamental cara bekerja, bersekolah, bertransaksi, dan bersosialisasi secara khusus di saat pandemi Covid-19.
Arus cepat pengadopsian teknologi digital tersebut meningkatkan penggunaan internet dan lalu lintas data digital.
Mengutip data UNCTAD tahun 2021, Menkominfo Johnny G Plate menjelaskan total bandwidth (arus lalu lintas data) internet secara global meningkat sebanyak 35 persen pada tahun lalu.
“Itu merupakan peningkatan satu tahun terbesar sejak 2013. Diperkirakan bahwa arus lalu lintas data secara global per bulan akan meningkat dari 230 eksabita (EB) di 2020, menjadi 780 EB di 2026,” ujarnya dalam pembukaan Musyawarah Nasional Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL) di Jakarta, Rabu (3 November2021) dikutip dari laman Kominfo.go.id.
Sementara di kawasan Asia-Pasifik, berdasarkan data Cisco, arus lintas data diperkirakan akan mencapai 90 EB per bulan pada tahun ini. (EB: 1 juta gigabita)
Dengan adanya peningkatan penggunaan teknologi digital, kata dia, sebanyak 165 negara telah menyiapkan rencana nasional dalam pengembangan jaringan akses internet, termasuk internet broadband di tahun 2021 atau meningkat dari 112 negara di tahun 2011.
“Semuanya ini meningkat trennya, Indonesia sendiri telah memiliki Peta Jalan Indonesia Digital 2021–2024, yang berfokus pada keseluruhan ekosistem digital, termasuk infrastruktur digital, sebagaimana yang diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo,” jelasnya.
Menurut Menkominfo, keberadaan infrastruktur digital merupakan enabler digitalisasi dalam berbagai aspek kehidupan. Bahkan menjadi penopang transformasi digital secara menyeluruh ekosistem dari hulu hingga hilir.
“Saat ini, Indonesia adalah negara dengan jumlah pengguna internet terbanyak ke-4 di dunia dan memiliki penetrasi internet sebesar 73,7 persen dari total populasi atau berjumlah 202,6 juta pengguna. Selain itu, pengguna layanan digital di Indonesia juga mengalami pertumbuhan sekitar 37% selama pandemi,” ujarnya.
Johnny menyatakan pertumbuhan pengguna internet berkontribusi pada pertumbuhan sektor informasi dan komunikasi di Indonesia di 2020 sebesar 10,58 persen cumulative-to-cumulative, dan terus tumbuh di kuartal-II tahun 2021 sebesar 6,87 persen year-on-year, meskipun di tengah pandemi Covid-19.
Menurutnya, ketahanan pertumbuhan tersebut menunjukkan sektor informasi dan komunikasi merupakan salah satu sektor tulang punggung yang menopang kehidupan masyarakat dalam penanganan pandemi.
“Meskipun demikian, kualitas jaringan internet broadband kita, baik mobile dan fixed, masih berada di peringkat 10 dan 9 di kawasan ASEAN. Terkhusus untuk fixed broadband, Singapura memiliki kecepatan unduh sebesar 256,03 Mbps atau 10 kali lipat lebih cepat dari Indonesia di 25,58 Mbps,” jelasnya.
Menkominfo mengapresiasi penyelenggaraan Munas APJATEL dengan menghasilkan jajaran pengurus dan dewan pengawas untuk periode 2021-2024.
Munas APJATEL yang berlangsung digelar secara hibrida itu, juga dihadiri Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Hinsa Siburian, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Dewan Pengawas APJATEL Galumbang Menak, Ketua Umum APJATEL Muhammad Arif, serta pengurus dan anggota APJATEL.[]