Direktur CIA Bahas Serangan Peretas Rusia di Moskow
Cyberthreat.id – Amerika Serikat dan Rusia bertemu dalam sebuah diskusi tertutup di Moskow, pada Selasa (2 November 2021). Salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan ialah keamanan siber.
Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) AS William Burns dikabarkan menyinggung serangan siber yang diduga dari peretas Rusia dalam kunjungan yang langka tersebut. Ia bertemu dengan sejumlah pejabat keamanan tingkat tinggi, demikian menurut tiga sumber anonim Reuters, diakses Kamis (4 November).
Burns didampingi mantan duta besar untuk Moskow, sedangkan dari Rusia diwakili oleh sekretaris Dewan Keamanan Rusia dan mantan kepala FSB.
Menurut sumber yang dekat dengan Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB), badan intelijen, dalam pertemuan itu Burns menunjukkan bukti-bukti dugaan keterlibataan peretas Rusia dalam serangan.
Pertemuan itu menjadi lanjutan pembahasan kedua negara setelah pertemuan di Jenewa pada Juni lalu antara Presiden AS Joe Biden dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
AS meminta agar Rusia aktif menindak peretas ransomware yang menyerang infrastruktur dan perusahaan AS. Sebelumnya, perusahaan perangkat lunak Kaseya dilanda ransomware dan diduga di balik serangan dilakukan oleh peretas Rusia. Begitu pula serangan ke perusahaan penyalur bahan bakar, Colonial Pipeline, juga diduga berasal dari peretas Rusia.
Pada Rabu, Burns juga melakukan pertemuan dengan Kepala Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR), Sergei Naryshkin. Keduanya membahas kerja sama bilateral dalam memerangi terorisme internasional, lapor kantor berita Interfax.
"Dialog pada tingkat ini dan tentang masalah sensitif seperti itu sangat penting untuk hubungan bilateral dan untuk bertukar pandangan tentang masalah yang kita miliki," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.
Bertepatan pada pertemuan itu, Departemen Perdagangan AS memasukkan perusahaan keamanan siber Rusia Positive Technologies, yang telah dikenai sanksi sejak April, ke daftar hitam perdagangannya. Depdag menyebut perusahaan itu memperdagangkan alat siber yang digunakan untuk mendapatkan akses tidak sah ke jaringan komputer.[]