Hacker Terkait Iran Serang Perusahaan Web Hosting Israel

Ilustrasi | Foto: freepik.com

Cyberthreat.id – Peretas (hacker) yang diduga terkait dengan Iran menyerang perusahaan web hosting Israel, Cyberserve. Mereka menghapus sejumlah situs web, demikian AFP melaporkan mengutip media lokal Israel.

Serangan itu berdampak pada situs-situs web, seperti perusahaan transportasi umum Israel, Dan and Kavim, museum anak-anak dan blog online radio publik. Semua situs web tersebut tidak tersedia pada Sabtu (30 Oktober 2021) siang waktu setempat.

Serangan itu juga menargetkan perusahaan pariwisata Pegasus; dan Doctor Ticket, layanan yang mungkin memiliki data medis sensitif.

Diduga peretas berjuluk “Black Shadow” di balik serangan tersebut. Dalam sebuah pesan di Telegram, peretas mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu; mengaku memiliki data pelanggan Dan and Kavim, seperti nama, alamat email, dan nomor telepon.

“Halo lagi! Kami punya berita untuk Anda,” tulis peretas di sebuah pesan di Telegram pada Jumat (29 Oktober) malam.

“Anda mungkin tidak terkoneksi ke banyak situs web hari ini. Perusahaan Cyberserve dan pelanggan mereka diserang oleh kami,” katanya.

“Jika Anda tidak ingin data Anda dibocorkan oleh kami, hubungi kami SEGERA.” Kemudian pesan lain berbunyi: “Mereka tidak menghubungi kami…jadi (data) pertama ada di sini,” selanjutnya peretas melampirkan informasi secara online.

Media lokal Israel menyebut Black Shadow adalah sekelompok peretas terkait Iran yang menggunkan serangan siber untuk tujuan kriminal.

Sementara, laporan Time of Israel, pada Sabtu malam, peretas yang sama juga merilis beberapa informasi data pribadi yang diduga dari situs kencan LGBT. “Atraf”, layanan kencan geolokasi dan indeks kehidupan malam adalah aplikasi dan situs web populer di komunitas LGBT Israel, terutama di Tel Aviv.

Menurut media lokal, nama pengguna “Atraf” dan geolokasi mereka dibocorkan di internet. Menurut peretas, informasi yang dibocorkan tersebut baru mewakili satu persen dari data yang diperoleh.

Kelompok itu melanggar perusahaan asuransi Shirbit Israel pada Desember tahun lalu da mencuri banyak data. Mereka menuntut tebusan US$1 juta dan mulai membocorkan informasi ketika perusahaan menolak untuk membayar.

Iran dan Israel telah terlibat dalam "perang bayangan" beberapa kali. Pada 2010, virus Stuxnet–diyakini telah direkayasa oleh Israel dan sekutunya AS–menginfeksi program nuklir Iran, menyebabkan serangkaian kerusakan pada sentrifugal yang digunakan untuk memperkaya uranium.[]