Jenius Kenalkan Portal Informasi Keamanan Digital

Jenius | Foto: jenius.com

Cyberthreat.id – Jenius, platform bank digital, mengenalkan kembali laman web "Jenius Aman" tentang informasi keamanan digital dalam bertransaksi secara daring, terutama pentingnya menjaga data pribadi.

Laman web itu memberikan informasi bagaimana melindungi akun bank, kode OTP, serta mencermati hal-hal yang biasa dipakai oleh penjahat siber dalam menyerang.

“Jangan bagikan 6 digit kode OTP (One-Time Password), PIN, password, alamat e-mail, nama ibu kandung, dan nomor Kartu Debit Jenius ke siapa pun,” demikian tulis di laman web, diakses Minggu (31 Oktober 2021).

Layanan milik Bank BTPN tersebut juga mengingatkan bahwa Jenius tak pernah meminta data pribadi melalui telepon, SMS, chat, atau email.

Untuk penutupan akun bank, pelanggan diarahkan untuk log in melalui portal web (https://2secure.jenius.co.id/) dan pengkinian kebijakan unlink device. Pelanggan juga bisa mengontak melalui Jenius Help 1500 365.

Digital Banking Head Bank BTPN Irwan Tisnabudi mengatakan, keamanan data dan dana nasabah menjadi prioritas Jenius yang dilindungi secara berlapis.

Jenius juga menggunakan teknologi berstandar internasional untuk memproteksi data nasabah secara berlapis yang diawasi oleh Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

“Hanya saja, kasus-kasus penipuan yang menimpa nasabah Jenius merupakan kejahatan siber dengan modus rekayasa sosial (social engineering), di mana nasabah dimanipulasi untuk melakukan suatu kegiatan atau menguak data rahasia,” ujar  Irwan dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat lalu, dikutip dari Antaranews.com.

"Kami meluncurkan program Jenius Aman untuk mengedukasi masyarakat tentang keamanan data pribadi agar dapat terhindar dari kejahatan siber yang terus berkembang," ia menambahkan.

Sebelumnya, Jenius membuat studi bertajuk “Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap Data-Data Pribadi yang Bersifat Rahasia” yang dilaksanakan pada September 2021 dengan melibatkan 637 responden digital savvy (melek digital atau telah berpola pikir digital) berusia 21-30 tahun.

Jenius mendapati hanya 1 dari 10 responden yang memahami dan menyadari modus kejahatan siber rekayasa sosial.

Selain itu, 7 dari 10 responden ternyata belum memahami bahwa nama dan tanggal kedaluwarsa yang tertera di kartu debit merupakan informasi rahasia yang sama pentingnya dengan informasi lainnya, seperti PIN, nomor CVV, dan 16 digit kartu.

Survei itu juga mengetahui bahwa sejumlah responden pernah dihubungi oknum kejahatan siber dan teperdaya memberikan data pribadi melalui WhatsApp call, link, website, dan akun media sosial palsu.

"Dengan melihat temuan dari survei Jenius Study tersebut, kami meluncurkan program Jenius Aman untuk memaksimalkan edukasi serta fitur keamanan di Jenius. Salah satunya yang sudah dijalankan adalah kampanye edukasi #DatamuRahasiamu," ucap Irwan.[]