Ransomware Ganggu Hampir 1.000 Sekolah di AS Tahun Ini
Cyberthreat.id - Amerika Serikat (AS) tampaknya masih harus berkutat melawan serangan penjahat dunia maya yang mengganggu sektor publik.
Selain menyerang perusahaan besar seperti pemasok migas Colonial Pipeline dan distributor daging JBS, penjahat siber juga menjadikan sekolah sebagai target serangan.
Sebuah laporan terbaru dari perusahaan keamanan siber Emsisoft dan Recorded Future menyebutkan sepanjang tahun ini saja, hampir 1.000 sekolah di AS menderita serangan ransomware. Dalam beberapa kasus, serangan itu mengganggu proses belajar mengajar.
Brett Callow, seorang peneliti di Emsisoft membagikan daftar tersebut kepada Motherboard. Korban serangan 73 distrik, terdiri dari 985 sekolah.
Callow mengatakan bahwa sangat mungkin ada beberapa sekolah yang hilang dari daftar, yang berarti jumlah total korban kemungkinan lebih dari 1.000.
Daftar tersebut mencakup sekolah-sekolah seperti Distrik Sekolah Independen Mesquite di Texas, yang terdiri dari 49 sekolah berbeda; Sekolah Umum Haverhill di Massachusetts, yang terdiri dari 16 sekolah; dan Distrik Sekolah Terpadu Visalia di California, yang terdiri dari 41 sekolah.
“Ada lonjakan besar dalam serangan ransomware yang menyerang sekolah mulai 2019 dan tren itu semakin cepat,” Allan Liska, seorang peneliti di perusahaan keamanan siber Recorded Future yang melacak ransomware, mengatakan kepada Motherboard.
Untungnya, ada beberapa cerita bagus. Misalnya, ketika peretas menyerang Distrik Sekolah Affton di Missouri, distrik tersebut harus membatalkan kelas selama sehari untuk berjaga-jaga, tetapi peretas tidak dapat mengenkripsi komputer atau sistem penting apa pun, karena sekolah hampir seluruhnya menggunakan cloud Google, menurut Adam Jasisnki, kepala bidang IT.
“Itu tidak benar-benar berdampak besar,” kata Jasinski.
Callow mengatakan bahwa meskipun jumlah korban masih besar, ada alasan untuk berharap.
“Sementara distrik sekolah menjadi korban ransomware pada tingkat yang sama seperti sebelumnya, tampaknya lebih sedikit distrik besar yang terkena. Dan itu bisa menjadi harapan,” kata Callow kepada Motherboard melalui email.
“Jika distrik yang lebih besar dapat meningkatkan keamanan mereka, distrik yang lebih kecil juga bisa. Kita hanya perlu mencari tahu kekurangan apa yang ada dan memastikan mereka memiliki sumber daya untuk mengatasi kekurangan itu.”
“Peningkatan upaya oleh pemerintah, penegakan hukum, dan inisiatif sektor swasta-publik tampaknya membuahkan hasil dan kami melihat lebih banyak kemenangan. Operasi kejahatan dunia maya sedang terganggu, dan aliran pendapatan mereka terganggu yang, jika digabungkan, mengubah rasio risiko atau imbalan dan diharapkan akan mendisinsentifkan serangan,” tambahnya.[]