Accenture Akui Data Perusahaan Dicuri dalam Serangan Ransomware Agustus Lalu

Accenture. | Foto: crn.com

Cyberthreat.id – Accenture, salah satu perusahaan konsultan TI terkemuka asal Irlandia, mengakui bahwa perusahaan telah mengalami serangan siber berupa ransomware pada Agustus lalu.

Perusahaan juga mengatakan bahwa penjahat siber telah mencuri data perusahaan. Namun, perusahaan tak menjelaskan informasi apa yang berhasil diambil peretas.

Pengakuan serangan siber tersebut disampaikan Accenture dalam pengarsipan Form 10-K dengan badan pengawas pasar saham AS (Securities and Exchange Commission/SEC) akhir pekan lalu.

“Selama kuartal keempat tahun fiskal 2021, kami mengidentifikasi aktivitas aneh di salah satu lingkungan kami, yang mencakup ekstraksi informasi hak milik oleh pihak ketiga, beberapa di antaranya tersedia untuk publik oleh pihak ketiga,” ujar perusahaan, dikutip dari Security Week, diakses Selasa (19 Oktober 2021).

Sebelumya, geng ransomware LockBit mengklaim mencuri lebih dari 6 terabita (TB) data dari sistem Accenture. Mereka pun menuntut perusahaan membayar senilai US$50 juta jika data tak ingin dibocorkan ke publik.

Namun, Accenture mengabaikan ancaman tersebut dan tidak membayar pada waktu yang ditentukan peretas. Akibatnya, geng tersebut merilis lebih dari 2.000 file yang diduga telah dicuri selama serangan itu.

Accenture juga menuturkan, insiden akses ilegal ah ke sistemnya, pencurian data, dan pelanggaran yang melibatkan sistem klien yang diaktifkan oleh atau disediakan oleh perusahaan tidak berdampak pada material operasi meskipun diperkirakan akan berimbas finansial.[]