Tutup LinkedIn China, Microsoft Siap Luncurkan InJobs

LinkedIn. | Foto: pymnts.com

Cyberthreat.id – Senior Vice President of Engineering di LinkedIn, Mohak Shroff, mengatakan, perusahaan telah memutuskan untuk menutup platform LinkedIn versi China setelah tujuh tahun beroperasi.

LinkedIn adalah satu-satunya platform jejaring sosial asal Amerika Serikat yang beroperasi di Negeri Tirai Bambu tersebut. Perusahaan yang dibeli Microsoft pada 2016 itu bisa beroperasi karena tunduk pada regulasi yang diterapkan oleh regulator China.

“Akhir tahun ini, kami akan meluncurkan InJobs, aplikasi pekerjaan mandiri baru untuk pengguna China. InJobs tidak akan menyertakan umpan sosial atau kemampuan untuk berbagi unggahan atau artikel. Kami juga akan terus bekerja sama dengan bisnis China untuk membantu mereka menciptakan peluang ekonomi,” ujar Shroff dalam unggahan di blog LinkedIn, Kamis (14 Oktober 2021).

Menurut Shroff, aplikasi baru tersebut hanya fokus untuk membantu penggunanya di China menemukan pekerjaan.

Keputusan untuk menutup, kata dia, karena perusahaan menghadapi lingkungan operasi yang jauh lebih menantang dan persyaratan kepatuhan yang lebih besar di China.

“Meskipun kami sangat mendukung kebebasan berekspresi, kami mengambil pendekatan [tunduk pada persyaratan regulator, red] ini untuk menciptakan nilai bagi anggota kami di China dan di seluruh dunia,” ujarnya.

Sejak LinkedIn masuk China pada 2014, jumlah pengguna di negara tersebut telah mencapai 52 juta pengguna, tulis Reuters. LinkedIn telah menjadi sangat populer secara global di kalangan pengusaha, karyawan, dan pencari kerja karena fitur seperti media sosial memudahkan mereka untuk terhubung satu sama lain, sambil membangun jaringan profesional mereka.[]