Gedung Putih Akui Joe Biden dan Xi Jinping Bahas Meng Wanzhou Huawei
Cyberthreat.id - Jumat pekan lalu, Chied Financial Officer Huawei Meng Wanzhou akhirnya bisa terbang pulang ke China setelah tiga tahun mendekam sebagai tahanan rumah di Kanada. Meng ditahan di sana atas perintah Amerika Serikat era Donald Trump.
Selama tiga tahun ditahan, Meng yang juga putri pendiri Huawei, Ren Zhengfei, berupaya keras agar dirinya tidak diekstradisi ke Amerika Serikat. Kini, upaya itu menuai hasil setelah kejaksaan Amerika Serikat sepakat untuk mengakhiri kasus penipuan bank terhadap dirinya, yang membuat ketegangan antara China dan Amerika Serikat.
Dalam waktu bersamaan, China juga membebaskan dua warga Kanada. Karena itu, muncul kesan kuat bahwa kebebasan mereka adalah bentuk barter tahanan antara Amerika Serikat dan China. Beijing sendiri telah membantah kedua kasus itu saling terkait.
Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki juga menolak premis itu. Menurutnya, pembebasan Meng adalah tindakan Departemen Kehakiman yang independen.
Namun begitu, Psaki mengkonfirmasi bahwa kasus Meng dibicarakan dalam pembicaraan telepon 9 September antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping.
"Kedua pemimpin mengangkat kasus orang-orang itu, tetapi tidak ada negosiasi," kata Psaki, dilansir Reuters, Selasa (28 September 2021).
Psaki menekankan kesepakatan yang diumumkan pada hari Jumat tidak menunjukkan pelunakan kekhawatiran AS tentang perilaku China.
"Kebijakan kami tidak berubah, kebijakan kami terhadap China," kata Psaki. "Kami tidak mencari konflik. Ini adalah hubungan persaingan dan kami akan terus meminta pertanggungjawaban China atas praktik ekonominya yang tidak adil, tindakan pemaksaannya di seluruh dunia dan pelanggaran hak asasi manusianya," katanya.
Sementara itu, di China, kepulangan Meng disambut bak pahlawan. Media resmi di sana menyatakan bahwa pembebasannya bisa menjadi kesempatan untuk memulai kembali hubungan AS-China yang selama ini diwarnai ketegangan.
Sementara di Amerika, Departemen Kehakiman mengatakan masih mempersiapkan persidangan baru terhadap Huawei.[]