Kominfo Alokasikan Bandwidth Internet 11 Gbps untuk PON XX Papua

Menkominfo RI Johnny G. Plate | Foto: Arsip Kementerian Kominfo

Cyberthreat.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI mengalokasikan kapasitas bandwidth sebesar 11 Gbps untuk mengamankan jaringan internet saat Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang dimulai pada 2 Oktober 2021.

Bandwidth ialah kapasitas maksimal atau jumlah konsumsi transfer (pengiriman dan penerimaan) data via internet dalam hitungan detik.

Pengalokasikan bandwidth tersebut disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate dalam temu media di Media Center cluster kabupaten Jayapura di Sentani, Jayapura, Papua, Kamis (23 September 2021) dikutip dari Antaranews.com.

Menkominfo juga mengatakan, telah memiliki rencana cadangan untuk mengantisipasi gangguan mengingat wilayah daratan dan lautan Papua yang luas.

"Telkom dan Kominfo juga sudah merancang dukungan jaringan telekomunikasi untuk mendukung PON dan kegiatan masyarakat serta pemberitaan di saat bersamaan," kata Menkominfo.

Kominfo dan Telkom telah bekerja sama dengan operator-operator kabel serat optik internasional untuk mendukung jaringan yang ada saat ini dari Jayapura ke arah barat sampai ke Jakarta.

Jalur cadangan tersebut mulai JayapuraMadangPort MoresbyGuamManado sebagai alternatif pertama dan JayapuraMadangPort MoresbySydneyBatam sebagai alternatif kedua.

"Dukungan dari sisi infrastruktur telekomunikasi tersedia cukup dan memadai. Kami pastikan layanan untuk PON mudah-mudahan aman," ujar Johnny.

Namun, Menkominfo mengungkapkan ada potensi terganggunya telekomunikasi dalam dua bentuk. Pertama, kejadian alam, seperti aktivitas vulkanik bawah laut.

Potensi kedua, ialah ulah manusia sendiri, misalnya, kekeliruan dalam penggelaran anchoring kabel laut, di mana kabel bisa putus akibat dari jangkar.

"Ulah manusia ini selain akibat jangkar, juga bisa dengan sengaja, ini yang saya minta untuk jaga bersama-sama jangan sampai ada gangguan jaringan telekomunikasi karena ulah kita, misalnya vandalism, merusak, membuat rusak infrastruktur," kata Johnny.

"Karena PON digelar di empat klaster, jaringan telekomunikasi berpusat di empat kluster, sehingga tentu komunikasinya tidak gampang dan harus dijaga dengan baik," dia menambahkan.[]