14 Platform Online China Sepakat Awasi Akun-akun Penggemar Selebritas
Cyberthreat.id – Sebanyak 14 platform online China telah meneken deklarasi bersama untuk “self-discipline” (sensor mandiri) di dunia maya. Perusahaan akan secara ketat mengatur perilaku penggemar dan menekan informasi selebritas yang tak mendidik.
Perusahaan-perusahaan itu, termasuk Douyin (TikTok China) dan Weibo (Twitter China), dan Kuaishou, sepakat untuk mencegah penggemar selebritas berselisih di platform, pengumpulan dana untuk promosi bintang favoritnya, dan pengorganisasian untuk pertemuan publik yang tidak sah.
Selain platform medsos, yang turut terlibat dalam deklarasi yaitu platform berbagi video dan musik, seperti iQiyi, Tencent Video, QQ Music, Youku, Kugou Music, Bilibili, Kuwo Music, Migu Video, dan Migu Music juga agregator berita Toutiao dan ulasan produk serta platform blogging populer Xiaohongshu.
Pada 11 September lalu, mereka bersama-sama merilis daftar tindakan dalam bentuk “Self-Discipline Convention” untuk membantu pemerintah China menjaga ketertiban di dunia online, demikian dikutip dari Insider, Senin (13 Sptember 2021).
Konsekuensi bagi penggemar yang melanggar aturan platform yaitu akun, papan buletin, dan grup akan dibatasi, bahkan bisa dihapus secara keseluruhan, sesuai yang tertuang dalam “Self-Discipline Convention”.
“Untuk menjaga lingkungan dunia maya yang bersih dan memperkuat konstruksi konten budaya online, perusahaan harus melakukan ‘self-discipline’ yang lebih proaktif," bunyi perjanjian tersebut.
Selama berbulan-bulan, otoritas China terus menekan platform online terkait budaya medsos yang dianggap buruk, termasuk memerangi kecanduan game di kalangan anak-anak di bawah umur.
Tindakan keras terhadap medsos, lantaran platform sering dipakai penggemar selebritas untuk bertengkar, pemujaan terhadap artis secara berlebihan, dan lain-lain. Sejak artis Kris Wu ditangkap karena skandal seksual, medsos China dinilai terlalu ribut sehingga otoritas China langsung mengaturnya.
Bulan lalu, Zhao Wei, salah satu aktor paling populer di China, sempat dihapus dari internet China dalam semalam tanpa penjelasan yang diberikan. Tagar terkait Zhao juga disensor. Administrasi Radio dan Televisi Nasional China bulan lalu juga menyerukan boikot terhadap "idola banci".[]